Cerpen
Disukai
1
Dilihat
478
Mengapa selalu Hijab?
Religi
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Kalau ada wanita berhijab yang berkelakuan tidak baik,jangan pernah salahkan hijabnya,karena yang salah adalah orangnya bukan hijabnya,mengapa kebanyakan orang-orang suka berkata "buat apa pakai hijab kalau kelakuan seperti l*nte",itu kata-kata yang membuat saya menjadi kurang enak mendengarnya karena seakan-akan menyalahkan wanita yang memakai hijab,padahal yang salah adalah orangnya.

Saya disini hanya ingin meluruskan,bahwa hijab boleh di gunakan oleh wanita manapun,wanita seperti apapun boleh memakai hijab,biarpun kelakuan tidak sesuai dengan penampilan,tapi tetap saja hijab adalah penanda bahwa dia adalah seorang muslim,bahkan kaum yahudi saja menggunakan hijab.

Pernah suatu ketika saya sedang bekerja di suatu kota,saya melihat banyak sekali wanita berhijab tetapi menggunakan baju dan celana yang sangat ketat,dan kebanyakan orang pasti berkata buat apa pakai hijab kalau main malam dengan banyak lelaki,padahal bukan hijabnya yang salah,namun orang yang menggunakan hijab yang salah,karena kalau dia wanita muslim,tentunya wajib memakai hijab untuk menutupi aurat bukan untuk bergaya.

Dan disini saya akan menceritakan kisah saya sendiri,saya mempunyai seorang kekasih yang bisa di bilang masih kekanak-kanakan,karena kita berbeda 10 tahun,kekasih saya berusia 16 tahun dan saya berusia 26 tahun.

Saya sering berkunjung ke rumahnya waktu itu ketika ibu dan ayahnya masih ada,karena sekarang ibu dan ayahnya sudah tiada (meninggal),saya menjadi jarang bermain ke rumahnya karena menjaga hal-hal yang tidak di inginkan,atau obrolan-obrolan yang kurang mengenakan dari para tetangga.

Ketika saya bermain ke rumahnya,saya sering melihat Dia tidak menggunakan hijab,lalu saya sedikit demi sedikit sering mengingatkan,bahwa kita sebagai seorang muslim tentunya wajib menggunakan hijab untuk wanita,karena wanita wajib menutup aurat,namun Dia masih suka banyak alasan,Dia bilang gerah lah,atau rambut belum kering karena selesai mandi.

Saya selalu bilang,kalau gerah atau rambut belum kering,jangan dulu pergi keluar rumah,karena untuk menjaga aurat dari pandangan laki-laki,begitupun saya,karena saya belum menjadi suaminya,saya juga tidak mau melihat aurat kekasih saya,maka dari itu saya tidak bosan mengingatkan Dia supaya bisa perlahan menggunakan hijab kalau mau keluar rumah.

Seiring berjalanya waktu,perlahan Dia mulai terbiasa menggunakan hijab,namun kadang-kadang masih tidak menggunakan hijab dan alasanya adalah lupa katanya.

Pernah suatu hari saat memperingati hari kemerdekaan indonesia,Dia mengikuti lomba voly,dan kebetulan saya tidak main ke rumahnya jadi saya tidak menyaksikan Dia lomba voly.

Setelah selesai lomba voly saya langsung bertanya "tadi momskuy pakai hijab engga?".

"Engga papskuy,soalnya panas banget jadi hijabnya di lepas" jawabnya.

Lalu saya dengan tegas bilang "kalau besok momskuy engga mau pakai hijab,jangan ikut lomba voly lagi".

"Iya maaf papskuy,besok momskuy janji bakal pakai hijab" jawabnya kembali.

Lalu besoknya saya main ke rumahnya karena saya ingin melihat Dia bermain voly.

Sesampainya saya di rumahnya,saya langsung bilang "inget ya momskuy harus pakai hijab,kalau engga pakai hijab engga usah ikut lomba voly lagi".

"Iyaa papskuy,momskuy janji bakalan pakai hijab" jawabnya.

Lalu lomba voly pun di mulai,saya sembari gendong keponakannya memberi semangat dari pinggir lapangan,terlihat Dia sangat gugup bermain,sampai-sampai Dia tidak fokus dan pada akhirnya teamnya kalah hari itu.

Lalu setelah selesai pertandingan,saya berkata "kenapa momskuy engga pukul-pukul bolanya?".

"Da papskuy litain Mulu,momskuy jadinya malu" jawabnya.

Kemudian setelah selesai bermain voly,saya tidak bosan-bosan selalu berpesan kepadanya "ingat ya momskuy,memakai hijab itu wajib,jangan karena takut di marahin Ama papskuy,tapi harus ingat bahwa pakai hijab adalah kewajiban".

"Iyaa papskuy,momskuy janji pokoknya mulai besok momskuy janji bakalan selalu pakai hijab kalau keluar rumah" jawabnya.

Setelah itu saya pamit pulang karena waktu sudah menunjukan pukul 20:00,kalau terlalu main takutnya menimbulkan curiga para tetangga,makanya kalau sudah malam saya selalu bergegas pulang.

Sebelum saya berangkat pulang,dia selalu berkata "papskuy hati-hati ya di jalanya,jangan ngebut-ngebut kalau bawa motor,ingat selalu baca do'a ya papskuy".

"Iya momskuy,papskuy pasti hati-hati,papskuy janji engga bakal ngebut,nanti papskuy kabarin kalau udah sampai rumah ya" jawabku.

Sesampainya saya di rumah,saya langsung memberi kabar pada kekasih saya "momskuy,ini papskuy baru sampai rumah".

"Alhamdulillah kalau papskuy sudah sampai,momskuy tungguin papskuy dari tadi" katanya.

Lalu setelah itu kami lanjut telfonan,di telfon kami ngobrol ngalor ngidul,karena setiap hari kekasih saya selalu minta buat telfonan,karena katanya takut saya macam-macam atau main ke wanita lain,jadi kami selalu telfonan setiap malam.

Di telfon,saya juga tidak bosan-bosan mengingatkan "momskuy,jangan malam-malam ya bobo nya,terus kalau udah ngantuk bilang ya momskuy" kata saya.

"Iya papskuy,papskuy juga jangan malam-malam ya bobo nya,iya nanti momskuy bilang kalau udah ngantuk" katanya.

Lalu tidak lama dari itu kami pun tertidur dengan telfon yang masih terhubung,kadang-kadang sampai pagi telfon belum mati,karena sudah menjadi kebiasaan kami setiap hari.

Di pagi harinya,siapa yang bangun duluan selalu mengucapkan selamat pagi dengan ciri khas kami,kalau saya yang bangun duluan,saya mengucapkan "Good morning momskuy istrinya papskuy".

"Good morning too papskuy suaminya momskuy" begitu jawabnya.

Terlihat lebay sih,tapi seperti itu kebiasaan kami,dan itu sudah di anggap hiasan dalam hubungan kami,mau keadaan bagaimanapun,tetap seperti itu ciri khas kami.

Lalu kekasih saya suka izin buat beres-beres rumah di pagi hari,dan setelah selesai beres-beres rumah,dia langsung chat saya "papskuy,ini momskuy baru selesai beres-beres rumah" katanya.

"Iya momskuy,ini papskuy juga lagi istirahat kerja sebentar" jawabku.

"Mau sambil telfonan engga papskuy" katanya.

"Yaudah sambil telfonan,tapi engga sambil ngobrol ya soalnya papskuy sambil kerja" jawabku.

"Iyaa gapapa papskuy,tapi kalau telfonya mati harus langsung telfon lagi ya papskuy" jawabnya.

"Iya siap momskuy" jawabku.

Lalu setelah saya selesai bekerja kira-kira pukul 15:30,saya langsung bergegas mandi dan setelah itu saya langsung melaksanakan shalat asar.

Setelah itu saya langsung masak air dan nyeduh kopi,lalu saya bawa ke depan rumah,tidak lupa saya mengabari kekasih saya "momskuy,ini papskuy baru selesai kerja,udah mandi juga" kataku.

"Iya atuh papskuy,kalau mau sambil telfonan langsung telfonan aja ya papskuy" jawabnya.

Lalu saya telfon Dia,dan terdengar dia sedang bermain dengan ponakanya yang masih berumur 3 tahunan,lalu saya bilang "momskuy itu dimana?".

"Di depan rumah sama tata (ponakan) papskuy" jawabnya.

"Momskuy pakai hijab engga!" kataku.

"Pake dong papskuy,kan kata papskuy harus pakai hijab" jawabnya.

"Alhamdulillah kalau momskuy pakai hijab,harus terus pakai hijab ya momskuy biar nanti terbiasa" kataku.

"Iya siap papskuy momskuy janji pokoknya selalu pakai hijab" jawabnya.

Lalu setelah menjelang magrib,saya suruh kekasih saya masuk ke rumah,karena tidak baik kalau menjelang magrib masih di luar rumah.

"Momskuy masuk ke rumah,jangan diam di luar kan udah mau magrib" perintahku.

"Iya papskuy ini momskuy sekarang masuk ke rumah" jawabnya.

Lalu setelah dia di dalam rumah,kami pun mengobrol-ngobrol di telfon,kalau dia tidak ngobrol saya selalu tegur dia.

"Momskuy kenapa engga ngobrol,ngobrol dong,kalau engga ngobrol nanti papskuy matiin aja telfonya" kataku.

"Iya papskuy ini momskuy ngobrol,barusan sambil lihat TV jadi malah fokus nonton film" jawabnya.

Lalu setelah malam kira-kira pukul 22:00,kami pun tertidur karena sudah malam,dan begitupun seterusnya,setiap harinya selalu begitu,biarpun sedang bertengkar,tapi kami selalu berusaha buat pertahankan hubungan ini,karena kami berjanji akan menjalani hubungan ini selamanya.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)