Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
"Apa jadinya jika festival paling meriah di tanah Kutai... justru membuka pintu untuk mereka yang tak lagi hidup?" Lima konten kreator datang ke Tenggarong untuk membuat dokumenter tentang Erau festival sakral yang memadukan budaya, air, dan arwah. Awalnya, mereka terpukau oleh tarian Belian, Gamelan sakti, dan kisah legenda Putri Karang Melenu serta Lembuswana. Namun, kegembiraan berubah menjadi keganjilan. Gamelan mati berbunyi sendiri. Mimpi buruk datang bertubi-tubi. Dan satu per satu mulai melihat sosok yang tidak boleh dilihat. Laras, sang pendamping lokal, ternyata menyimpan trauma masa kecil. Tasya merasa tubuhnya bukan lagi miliknya. Reno merekam suara yang tak ada wujudnya. Dan Nadia... mulai berbicara dengan suara yang bukan miliknya. Semuanya berubah saat mereka sadar:
mereka bukan sekadar pengunjung festival mereka bagian dari ritual yang belum selesai.
mereka bukan sekadar pengunjung festival mereka bagian dari ritual yang belum selesai.
#1
Kedatangan di Tanah Kutai
#2
Jejak yang Terlupakan
#3
Pantangan yang Terlupa
#4
Ritual Air dan Tarian Belian
#5
Kaca Retak dan Gamelan Terkutuk
#6
Laras dan Luka yang Dalam
#7
Kembali ke Masa Lalu
#8
Gema dari Gamelan Mati
#9
Wadah Pertama
#10
Air yang Tak Mengalir
#11
Rumah Belian Tua
#12
Penari Tanpa Wajah
#13
Cermin Tertutup Kain
#14
Yang Menari dalam Mimpi
#15
Gilang yang Terlupakan
#16
Pantangan Terlanggar
#17
Penebus Adat
#18
Perahu Arwah
#19
Tarian Pemanggil
#20
Penebusan atau Pengorbanan
#21
Yang Kembali Tanpa Pintu
#22
Kebenaran Masa Lalu Gilang & Takdir yang Belum Selesai
#23
Lamin Batu dan Rahasia Terakhir Keluarga
#24
Takdir Leluhur dan Perpisahan Terakhir
#25
Satu Jiwa di Mahakam
#26
Cermin yang Tak Pernah Tertutup
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
64
Dibaca
910
Tentang Penulis
Muhammad Agra Pratama Putra
Cuma seseorang yang hobi menuangkan ide biar kepala nggak meledak sendiri.
Kadang nulis horor, kadang nulis cinta, kadang nulis yang bahkan nggak ngerti itu genre apa.
Nggak ada target jadi penulis terkenal asal tulisannya ada yang baca dan bilang "eh lucu juga" atau "serem banget sih!" itu udah cukup.
Intinya: nulis buat senang-senang, kalau kamu senang juga pas baca. . . ya berarti kita sehati.
Kadang nulis horor, kadang nulis cinta, kadang nulis yang bahkan nggak ngerti itu genre apa.
Nggak ada target jadi penulis terkenal asal tulisannya ada yang baca dan bilang "eh lucu juga" atau "serem banget sih!" itu udah cukup.
Intinya: nulis buat senang-senang, kalau kamu senang juga pas baca. . . ya berarti kita sehati.
53
Pengikut
5
Karya
Rekomendasi dari horor
Novel
Rumah Teteh
Mizan Publishing
Komik
REBORN
Aitzuga
Komik
GENITRI
Aitzuga
Novel
Mata Batin : Antara ada dan tiada
Kandarpa Cahya Putra
Novel
Terror Mannequin
Devi Sri Mulyani
Novel
NAGENDRA
angsakeling
Novel
PURNAMA WUNGU
Emil WE
Novel
TEMANI AKU
Brigita Yurictia Lela
Novel
Kuntilanak Kebun Sawit
Aza Muliana
Komik
Rayuan Maut Pulau Kelabu
Arlita Dela
Novel
Tarun, Perjalanan ke Dunia Jin
artupaz piru
Komik
Hu-man: The Perfect Child
morningmoonmoon.id
Novel
Banaspati
Fiana Ita
Novel
Mereka Yang Tak Terlihat
Mahendra Dwi Putra
Komik
Me !
Willy Reichi