Flash
Disukai
17
Dilihat
21,695
DENDAM YANG HILANG SEBELUM MATAHARI TENGGELAM
Drama

Langit yang gelap di pagi hari dilihat oleh Kanaya dari balik kaca kamarnya kemudian duduk ke ranjangnya.

"Biarkan Tante Nata yang mengurus Ayah,Ma!"

"Tapi Naya! Bagaimanapun dia tetap Ayahmu Nak, Kau wajib membantunya."

Kanaya berdiri.

"Ma! Dari dulu Mama kan yang merawat Kanaya, Ayah di mana? Dia sibuk sama selingkuhannya! Sekarang saat sakit mau aku yang urus? Istri barunya itu kemana?"

"Gak baik menyimpan dendam Nak! Kamu akan menyesal jika terus memiliki rasa dendam"

Kanaya terdiam sesaat setelah ibunya berlalu pergi dan kembali masuk ke kamarnya bersama wanita seumuran Sisil Ibunya Kanaya.

"Kanaya Ibu Mohon bantu Ibu ya Nak,Hanya Sumsum tulang belakangmu yang cocok dengan Ayahmu"

"Sekali gak mau ya gak mau Tante! Lagian kan Tante Nata yang selalu dapat perhatian dan uangnya Ayah kenapa sekarang sakit baliknya ke Naya?"

Nata mengelus dadanya dan meninggalkan Selembar Amplop tebal diatas kasur Kanaya lalu pergi di susul Sisil.Kanaya membuka Amplop.

***

Naya,Ayah tau kamu membenci Ayah Nak.Namun kelak Kau akan mengerti betapa menyakitkannya bersatu tanpa Cinta dalam ikatan perjodohan yang pernah Ayah lalui sebelumnya.Ayah sengaja menghilang dari kalian karena Tak tahan dengan sikap Mamamu yang membuat Ayah terlalu menderita. Ayah tak pernah mencintai Mamamu sedikitpun Namun tidak denganmu Nak. Mungkin kau berfikir Jika Ayah tak pernah memperhatikanmu namun Pak Tio adalah orang kepercayaan Ayah yang Ayah utus untuk selalu mengawasimu dari kejauhan tanpa sepengetahuan kamu dan Mamamu. Ayah Mohon Nak,Sebelum Ayah pergi selamanya, Panggil aku Ayah untuk terakhirkalinya saja.Ayah sayang kamu Nak,Love you Kanaya putriku tersayang.

Kanaya membuka kertas Amplopnya kembali dan mengambil Ada beberapa Fotonya sejak Sekolah Dasar di berbagai Acara saat Lomba menyanyi,Cerdas Cermat bahkan saat lomba Fashion show di perlombaan Antar Kota dan berhasil membuat Kanaya menangis adalah Foto terakhir yaitu foto seorang pria yang tertulis Pak Tio.

"Jadi Pak Dion itu Pak Tio Orang suruhan Papa yang selama ini membantu Aku dan Mama."

Kanaya berlari keluar kamar namun rumah telah kosong.Kanaya berlari keluar rumah mengendarai Mobil di tengah hujan deras di siang hari yang telah tiba di Rumah sakit.

"Ayah,Maafin Naya Ayah.Ayah Naya mohon jangan pergi.Naya bakalan kasih Sum Sum tulang belakang Naya buat Ayah bahkan Nyawa Naya juga boleh Ayah. Ayah bangun Ayah."

Kanaya menangis memeluk dan berbisik di telinga Ayahnya. Suster menarik Kanaya keluar. Kanaya bersedia menjadi Pendonor untuk Ayahnya sehingga Transplantasi Sum Sum tulang belakang di lakukan dan Berhasil. Setelah melakukan Transplantasi Ayah Kanaya sudah membaik dan pindah ke ruang perawatan. Disaat itu Ayah Kanaya Memanggil Anaknya.

"Kanaya."

Kanaya mendekat,Ayah Kanaya menangis.

"Terimakasih Banyak Nak,Kau Malaikat kecilku yang telah tersiksa karena ulahku namun kau tetap menjadi penolongku,Terimakasih sayang.

"Terimakasih juga Ayah telah mengirim Pak Tio untuk selalu memborong jualan Kanaya dan memberi Kanaya uang lebih dan Selalu membantu Kanaya Saat Kanaya dalam kesulitan."

Kanaya memeluk Erat Ayahnya yang di Saksikan Sisil,Nata dan Pak Tio.

"Yah, dua jam lagi kan Sholat Maghrib, Kita Sholat berjamaah Ayah jadi Imamnya ya."

"Siap Sayang."

Ayah Kanaya mulai memejamkan matanya.

"Ayah, Ayah kenapa?"

Kanaya menggoyangkan tubuh Ayahnya, Pak Tio memegang Nadi Ayahnya Kanaya.

"Innalillahiwainnalillahirojiun"

"Ayaaaaaaaaaaah." Kanaya menagis Histeris memeluk Ayahnya.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (11)