Yu Darsinah (Abang Getih, Putih Balung)
3 dari 7
Chapter sebelum
Sumpah
Chapter berikut
Serangan Pertama
#3
Tekad dan Perpisahan
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
[1] "Kita harus mencari tempat aman."

[2] "Aku berniat ingin pergi ke Mulyoagung. Di sana ada kelompok gerilya. Aku ingin bergabung dengan kelompok itu dan ikut melawan Belanda."

[3] "Kamu bisa ikut rombongan Kyai Safi"i nanti, Nah. Kamu pasti aman,"

[4] "Kamu bicara apa, nah?

[5] "Pergilah ke Mulyoagung, Kang. Aku akan kembali ke Banyuurip."

[6] "Apa kamu sudah gila, Nah? Kamu malah mau kembali ke tempat yang sudah dikuasai Belanda?"

[7] "Nah, jangan melakukan hal yang bodoh!"

[8] "Aku ingin memejamkan mata sebentar, Kang. Aku tidak kuat terjaga lagi,"

[9] "Maaf, Nah. Aku tidak bisa merasakan apa yang kamu rasakan. Aku tidak bisa merasakan sakitnya kehilangan keluarga."

[10] Terima kasih, kang. Mulai sekarang aku jalan sendiri. Semoga kamu bisa selamat sampai ke Mulyoagung. Kita sama-sama berjuang, tapi dengan cara yang berbeda."

[11] "Ayo! Ikut kami!"

[12] "Wanita sialan!"

[13] "Wanita kampung rendahan!"

[14] "Wanita kotor yang sok pintar!

[15] "Sialan, kampungan, rendahan, kotor ... apa lagi? Mati dan hidup wanita kotor ini tidak ada di tangan kalian para bedebah!

[16] "Cukup!"
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)