Novel
Novel
Genre → Sejarah
Tawarikh Nusantara - Kitab Ketiga: Benteng Terakhir
0
Suka
23
Pembaca
6
Chapter
Mulai membaca
Telah selesai
Gratis untuk dibaca
Mulai membaca
Novel ini masih diperiksa oleh kurator
Blurb
Dirgantara, kali ini terlempar ke geladak kapal pinisi Gowa yang tengah dihantam badai dan dikejar armada VOC. Kedatangannya yang misterius di jantung Kesultanan Gowa memaksanya untuk berhadapan dengan Sultan Hasanuddin, sang "Ayam Jantan dari Timur" yang karismatik namun penuh curiga.

Dirgantara harus menggunakan pengetahuannya dari masa depan untuk memenangkan kepercayaan sang Sultan. Ia tidak berjuang sendirian; sebuah aliansi intelektual terbentuk dengan Daeng Ratu, seorang penasihat perempuan yang cerdas dan menjadi satu-satunya orang yang melihat potensi di balik anomali kedatangannya.

Namun, musuh yang ia hadapi jauh lebih rumit dari sekadar Kompeni. Di pihak VOC, dia bertemu kembali dengan mantan rekannya, seorang agen pembelot dari masanya sendiri, Kaelan. Ia menerapkan strategi presisi yang brutal. Sementara itu, perpecahan internal di Sulawesi yang dimotori oleh Arung Palakka mengancam Gowa dari dalam.

Di tengah kepungan dari darat dan laut, Dirgantara memperkenalkan taktik perang asimetris, dari perhitungan balistik untuk meriam hingga perang gerilya yang mengejutkan lawan. Namun, setiap kemenangan dibalas dengan strategi licik Kaelan yang mengincar titik terlemah Gowa: lumbung padi dan benih pengkhianatan di kalangan bangsawan.

Ketika Benteng Somba Opu dikepung dan harapan mulai padam, Dirgantara harus mempertaruhkan segalanya pada satu celah terakhir dalam strategi lawannya. Di atas tembok benteng yang terbakar, ia tidak hanya berjuang untuk menyelamatkan Gowa, tetapi juga untuk menghadapi lawannya dari masa depan dalam duel penentuan. Akankah usahanya berhasil mengubah sejarah, atau kekalahannya justru akan menyalakan api perlawanan yang gaungnya terasa hingga ke masa depan?

Kamu harus masuk terlebih dahulu untuk mengirimkan ulasan, Masuk
Belum ada Ulasan
Disukai
0
Dibaca
23
Tentang Penulis
Kingdenie
Hai, aku Kingdenie. Shit! gua nggak biasa pake 'aku'.

Katanya, setiap orang punya cerita. Cerita gua ditulis di atas bekas luka, di antara deru knalpot, dan di dalam keheningan malam-malam panjang saat lo sadar lo sendirian. Gua belajar kalau musuh paling bahaya itu bukan yang berdiri di depan lo sambil bawa pisau, tapi yang dulu berdiri di samping lo sambil menepuk pundak lo. Di sini, gua cuma cari satu hal: kejujuran. Dalam cerita, dalam karakter, dan mungkin... dalam diri gua sendiri. Kalau lo juga sama, kita mungkin sejalan.

Selamat tersesat di imajinasi gua. Pilih sendiri di bawah, lo mau cinta, tawa atau teriak?
1. Jatuh Hati Tanpa Jeda
2. Elang Angkasa
3. Pocong Berjaket Kuning
4. Bayang Senja
441
Pengikut
13
Karya