Flash
Disukai
4
Dilihat
4,860
TAKUT
Thriller

Takut.

Semua orang pernah merasa takut, ‘kan? Aku juga.

Aku takut banyak hal. Hampir semua hal malah. Aku takut hantu. Makhluk yang tak kasat mata. Kemunculan mereka seringkali membuat kaget dan shock. Kadang pula membawa mimpi buruk.

Aku juga takut pada beberapa hewan yang bahkan ukurannya jauh lebih kecil dari tubuhku. Hewan melata, serangga, apalagi hewan buas yang bisa memangsaku untuk mengisi perut laparnya.

Tapi ... aku paling takut dengan makhluk ciptaan Tuhan berkaki dua yang bisa berbicara, yaitu manusia.

Ya, aku paling takut dengan manusia. Mereka sangat berbahaya. Mulut mereka begitu manis dan senyumnya paling indah. Tapi, mereka jugalah yang paling banyak menimbulkan masalah satu sama lain. Tanpa segan, mereka bisa saling melukai dan menyakiti.

Mereka bisa mengubah fakta menjadi asumsi dan spekulasi belaka. Mereka juga bisa membuat sebuah kebenaran menjadi kebohongan mutlak.

Manusia itu mengerikan. Kamu tidak pernah tahu kapan mereka akan menusukmu dari belakang. Mereka bisa berubah dalam sekejap mata di depanmu, dari domba yang manis menjadi serigala yang licik.

Karena itu, aku takut melakukan kesalahan tanpa aku sadari. Aku takut berbuat salah pada orang lain, meskipun mungkin itu bukan salahku. Aku takut mereka akan membenciku karena kesalahan itu, yang mungkin tidak kulakukan.

Bagiku, lebih baik meminta maaf lebih dulu daripada menerima tuduhan dan tatapan sinis. Lebih baik aku mengalah akan banyak hal daripada membuat mereka marah dan lantas membenciku. Intinya, tidak apa-apa mereka berbuat salah padaku. Asalkan jangan aku yang berbuat salah pada mereka.

Aku takut.

Aku sangat takut.

Aku takut jika aku marah meski ini adalah kesalahan mereka, mereka akan menjauhiku. Memandangku berbeda. Menatapku dengan lain. Menganggapku tidak asyik. Jadi, aku lebih banyak memendam semuanya. Menerima semuanya. Memaklumi semuanya, walau seringkali hati nurani memberontak tidak terima.

Aku tersenyum walau hati teriris. Aku tertawa meski air mata ingin tumpah. Aku berkata tidak apa-apa, sekalipun aku sedang tidak baik-baik saja.

Aku hanya takut kehilangan mereka, tanpa peduli kehilangan jati diri.

Aku takut tidak ada yang menyukaiku.

Aku takut kehadiranku tidak berarti.

Aku takut!

Dan sekarang ….

Aku takut pada diriku sendiri yang mulai menggila dan hendak keluar dari tubuh fana ini.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (1)