Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Annelin Jayanti tiba-tiba didekati oleh para kakak kelasnya, Rayes yang populer di sekolah, juga Devan dan Rio. Mereka sampai mencari rumahnya dan datang berkunjung. Sambutan di depan pintu rumahnya tentu saja tidak terlalu ramah. Tiga raksasa pengawal pribadi Elin, para abangnya yang keren dan tampan menahan mereka di depan pintu pagar depan.
Ketika tiga kakak kelasnya itu bisa masuk dan bertemu Annelin, sebuah parut bekas luka membuka ingatan Rayes dari masa lalu. Tentang seorang gadis kecil yang dulu pernah menyelamatkan hidupnya. Seorang yang ia harap bisa bertemu dengannya lagi.
Benarkah gadis kecil itu adalah Annelin?
"Kamu tidak ingat padaku?" tanya Rayes penuh harap.
"Aku belum mengucapkan terimakasih. Juga
belum mengembalikan gelang berharga milikmu."
Ketika tiga kakak kelasnya itu bisa masuk dan bertemu Annelin, sebuah parut bekas luka membuka ingatan Rayes dari masa lalu. Tentang seorang gadis kecil yang dulu pernah menyelamatkan hidupnya. Seorang yang ia harap bisa bertemu dengannya lagi.
Benarkah gadis kecil itu adalah Annelin?
"Kamu tidak ingat padaku?" tanya Rayes penuh harap.
"Aku belum mengucapkan terimakasih. Juga
belum mengembalikan gelang berharga milikmu."
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
62
Dibaca
9.3k
Rekomendasi dari humor
Novel
Desperate Humans
ArtFenTour
Novel
Catatan Akhir Kuliah 2.0
Bentang Pustaka
Novel
HALO PAK POLISI...!
Rini Kristina
Skrip Film
SI BULE SAMSON & AWANG
Rini Kristina
Novel
Backsider
Hendika A. Cantona
Novel
5 Kali Sehari Aku Menyebut Namamu
Ariny Nurul haq
Novel
otak qu ada di ibu kota
ARDIANSYAH
Novel
Kondisi dan Syarat Berlaku
Rit Ardit
Novel
HARMONI
Afifatul Ilmiah
Novel
Open Story MJP
Salfia afriadi
Skrip Film
Pitoeng
ags
Novel
The greatest corruptor
Jesi Namora
Novel
JOMBLO - REBOOT
Falcon Publishing
Novel
Kacamata Hitam Si Jomblo
Jesi Namora
Novel
Berharap Madu, Terdulang Permata
SURIYANA