Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Menurutmu, apa pekerjaan seorang istri dari konglomerat arogan seperti Arvino Adiwangsa? Mengurus rumah? Ikut arisan sosialita? Atau menghabiskan kartu kredit tanpa batas untuk tas dan berlian?
Semua jawaban itu benar. Tapi aku punya satu pekerjaan rahasia yang suamiku tidak akan pernah tahu: menjadi analis data, ahli strategi, dan calon arsitek dari kehancuran kerajaannya sendiri.
Selama enam bulan, aku memainkan peranku dengan sempurna. Aku adalah Tara, sang istri pajangan. Aset terbaiknya, katanya. Wanita dengan senyum manis yang tugasnya hanya di dapur dan mengurus arisan, begitu katanya di depan teman-teman bisnisnya yang menertawakanku.
Dia pikir aku bodoh. Dia pikir aku tidak sadar saat dia pulang dengan aroma parfum murahan selingkuhannya yang menempel di jas mahalnya. Dia pikir aku buta saat menemukan sehelai rambut pirang di kerah kemejanya. Dia pikir aku tuli saat dia menyebut nama pion kecilnya itu—Rania—dengan tatapan memuja di meja makan kami.
Oh, suamiku yang malang. Dia sibuk mengagumi kejeniusannya dalam berbohong, tanpa sadar bahwa setiap kebohongannya adalah data baru untukku.
Selama 182 hari, aku mengubah istana kami menjadi medan perang sunyi. Dapurku bukan lagi tempat memasak, tapi sebuah laboratorium psikologi untuk menguji batas kesabarannya dengan secangkir kopi yang sedikit terlalu pahit. Meja makan kami bukan lagi tempat bercengkerama, tapi ruang interogasi di mana aku memancing informasi dengan senyum paling manis. Pesta sosialita bukan lagi ajang pamer, tapi misi intelijen untuk memetakan siapa teman dan siapa lawan yang bisa kumanfaatkan.
Arvino pikir dia adalah sang raja. Padahal dia hanyalah subjek penelitian dalam tesis kehancurannya sendiri.
Aku tidak butuh permintaan maafnya. Aku tidak ingin adu mulut dan drama air mata. Itu membosankan. Aku mau kerajaannya. Aku mau asetnya. Aku mau rasa hormat yang telah dia injak-injak. Aku mau melihat wajah sombongnya saat dia sadar bahwa "pajangan cantik" yang selama ini dia remehkan adalah dalang di balik semua mimpi buruknya.
Ini bukan lagi cerita tentang patah hati karena perselingkuhan. Ini adalah manual "Seni Perang Rumah Tangga".
Pertanyaannya bukan lagi apakah sang raja akan jatuh, tapi seberapa keras aku akan mendorongnya dari singgasana. Tertarik untuk menonton dari kursi barisan depan?
Semua jawaban itu benar. Tapi aku punya satu pekerjaan rahasia yang suamiku tidak akan pernah tahu: menjadi analis data, ahli strategi, dan calon arsitek dari kehancuran kerajaannya sendiri.
Selama enam bulan, aku memainkan peranku dengan sempurna. Aku adalah Tara, sang istri pajangan. Aset terbaiknya, katanya. Wanita dengan senyum manis yang tugasnya hanya di dapur dan mengurus arisan, begitu katanya di depan teman-teman bisnisnya yang menertawakanku.
Dia pikir aku bodoh. Dia pikir aku tidak sadar saat dia pulang dengan aroma parfum murahan selingkuhannya yang menempel di jas mahalnya. Dia pikir aku buta saat menemukan sehelai rambut pirang di kerah kemejanya. Dia pikir aku tuli saat dia menyebut nama pion kecilnya itu—Rania—dengan tatapan memuja di meja makan kami.
Oh, suamiku yang malang. Dia sibuk mengagumi kejeniusannya dalam berbohong, tanpa sadar bahwa setiap kebohongannya adalah data baru untukku.
Selama 182 hari, aku mengubah istana kami menjadi medan perang sunyi. Dapurku bukan lagi tempat memasak, tapi sebuah laboratorium psikologi untuk menguji batas kesabarannya dengan secangkir kopi yang sedikit terlalu pahit. Meja makan kami bukan lagi tempat bercengkerama, tapi ruang interogasi di mana aku memancing informasi dengan senyum paling manis. Pesta sosialita bukan lagi ajang pamer, tapi misi intelijen untuk memetakan siapa teman dan siapa lawan yang bisa kumanfaatkan.
Arvino pikir dia adalah sang raja. Padahal dia hanyalah subjek penelitian dalam tesis kehancurannya sendiri.
Aku tidak butuh permintaan maafnya. Aku tidak ingin adu mulut dan drama air mata. Itu membosankan. Aku mau kerajaannya. Aku mau asetnya. Aku mau rasa hormat yang telah dia injak-injak. Aku mau melihat wajah sombongnya saat dia sadar bahwa "pajangan cantik" yang selama ini dia remehkan adalah dalang di balik semua mimpi buruknya.
Ini bukan lagi cerita tentang patah hati karena perselingkuhan. Ini adalah manual "Seni Perang Rumah Tangga".
Pertanyaannya bukan lagi apakah sang raja akan jatuh, tapi seberapa keras aku akan mendorongnya dari singgasana. Tertarik untuk menonton dari kursi barisan depan?
#1
HARI KE-182/VONIS
#2
LABORATORIUM DAPUR
#3
OBSERVASI SANG RAJA
#4
AROMA ORANG KETIGA
#5
PANGGUNG SANDIWARA SOSIALITA
#6
KEBOHONGAN PERTAMA YANG TERCATAT
#7
MALAM YANG MENGUBAH SEGALANYA
#8
HADIAH UNTUK SANG PION
#9
PROYEK RENOVASI RUMAH
#10
KELALAIAN KECIL, DATA BESAR
#11
MEREKRUT PROFESIONAL
#12
MENEMUKAN TITIK LEMAH
#13
PERTEMUAN KEBETULAN
#14
MENANAM BENIH SIMPATI
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
0
Dibaca
93
Tentang Penulis
IGN Indra
sukses selalu tentang minum kopi setiap pagi sembari tertawa bersama orang-orang yang kita sayangi
285
Pengikut
25
Karya
Rekomendasi dari sejarah
Novel
Merayakan Keragaman
Mizan Publika
Novel
Sejarah Mistis Keluarga Sahabat Hingga Cinta
Muhammad Fisky Patriansyah
Novel
Kutukan Koin Sang Raja
Kreta Amura
Novel
7th Sense
Anggita
Novel
The Villainess is Acting Weird!
Cloudland
Novel
The Eternal Love : Tyranny and The Agent
Revi Kim
Novel
Ratu Zalekha
Zein Basry
Novel
Gadis Biola
Auni Fa
Novel
Indonesia Terbakar
Eunike Mariyani
Novel
GENTA GELAS NEIRA
Nini Avieni
Novel
MEI
Nurinwa Ki. S Hendrowinoto
Novel
Perempuan Ekor Kuda
Sarasuta
Novel
CANDRA SENGKALA
Nur Baiti (Hikaru)
Skrip Film
Jatuhnya Pesawat Cocor Merah (Screenplay)
Ikhsannu Hakim
Novel
sebuah LINGKARAN TAKDIR
Senja Ariesti
Rekomendasi
Flash
HUJAN DI BALKON SEBELAH
IGN Indra
Flash
PURA PURA WARAS
IGN Indra
Cerpen
MALAM ALUNA
IGN Indra
Cerpen
WARISAN KETIGA
IGN Indra
Flash
Cinta Pergilah, Hari Sudah Malam
IGN Indra
Cerpen
OTAK WARISAN
IGN Indra
Cerpen
SISA CINTA DITELAN FAJAR
IGN Indra
Novel
LANGIT KEDUA
IGN Indra
Cerpen
KAMAR NO 7 DAN AROMA LAVENDER
IGN Indra
Cerpen
LEIL FATTAYA
IGN Indra
Cerpen
LANGIT YANG TAK PERNAH SAMA
IGN Indra
Cerpen
KAMAR 303
IGN Indra
Cerpen
SATU HATI DUA CINTA
IGN Indra
Cerpen
SEPERTI SALJU BULAN APRIL
IGN Indra
Cerpen
CINTA TAK PERNAH SAMPAI
IGN Indra