Flash
Disukai
1
Dilihat
4,645
Perjalanan Menukar Rasa
Drama

"Mama, besok disuruh bawa jajan ke sekolah buat tuker-tuker!"

Nina melompat-lompat kecil di ruang tamu, matanya berbinar seperti seorang petualang yang siap berlayar ke negeri baru. Aisyah, sang mama, mengangkat alis, lalu tersenyum lembut. "Tukar-tukar dalam rangka apa, sayang?"

"Katanya, sih, belajar barter! Di buku bahasa Indonesia ada pelajaran tentang barter, jadi Bu Guru nyuruh semua murid bawa jajan buat tukeran." Nina menekuk jari-jarinya, menghitung dengan antusias. "Nanti jajannya bisa dibawa pulang atau dimakan di sana, Mama!"

Aisyah menghela napas kecil, menyusun rencana di kepalanya. "Berapa banyak yang harus kamu bawa?"

"Kalau jajannya kecil, bawa empat. Kalau besar, cukup dua aja," jawab Nina, penuh semangat.

"Baiklah," kata Aisyah dengan senyum mengembang. "Nanti Mama buatkan. Tapi sekarang, mandi dulu, ya?"

Esok paginya, sinar matahari menyelinap masuk lewat celah jendela, menghangatkan pagi mereka. Nina melangkah riang ke pasar bersama Aisyah, jemarinya mengusap-usap kain rok sekolahnya dengan penuh kegembiraan.

"Dadar gulungnya dua aja, Ma. Biar nggak ribet milih jajannya," katanya sambil menunjuk jajanan yang tersusun rapi di atas nampan.

Aisyah menuruti pilihan sang anak. Mereka akhirnya membeli dua dadar gulung, dua nagasari, satu bolu kukus cokelat, dan satu pastel. Sebagai kejutan kecil, Aisyah menyelipkan donat cokelat hangat ke dalam tas Nina.

"Nanti kalau udah dapat jajan, bawa pulang aja, ya? Dimakan bareng Mama sama Papa," ujar Aisyah penuh harap.

Nina merenung sejenak, matanya menyapu jajanan yang sudah rapi di kantong. "Atau begini aja. Aku makan dua di sekolah, sisanya buat Mama dan Papa. Soalnya kalau teman-temanku lagi makan yang enak-enak, aku jadi ngiler!"

Aisyah tergelak kecil. "Ya sudah, asal jatah Mama dan Papa jangan diambil, ya?"

Dengan hati riang, Nina naik motor bersama Aisyah menuju sekolah.

Ruang kelas dipenuhi keriuhan. Aroma jajanan bercampur dengan tawa dan suara percakapan seru. Bu Guru sudah menjelaskan aturan barter, dan Nina memulai petualangannya dengan penuh semangat.

Dari tangannya, dadar gulung dan pastel berpindah ke tangan teman-temannya. Sebagai gantinya, ia mendapatkan risoles mayo, kue muffin, bika ambon, pisang goreng, bolu gulung karakter mini, dan pancake kecil yang menggiurkan.

Tinggal satu jajanan terakhir: nagasari. Nina mencoba menawarkan ke beberapa teman, tetapi semua menggeleng pelan. Wajahnya mulai meredup, semangatnya merosot.

Tiba-tiba, sebuah tangan mencolek bahunya. "Nina, kamu punya nagasari, ya? Aku tukar sama tahu isi, mau nggak?"

Mata Nina berbinar seketika. Mamanya menyukai tahu isi lebih dari jajanan apa pun! Tanpa ragu, ia menyerahkan nagasari dan menerima tahu isi dengan hati berbunga.

Saat pulang, angkot yang ditumpanginya melaju pelan di antara hiruk-pikuk jalan. Di dalam tasnya, tersimpan rasa: makanan hasil barter, kisah persahabatan, dan kebahagiaan sederhana. Satu gigitan bolu gulung karakter di tangan, satu janji di hati—Nina akan berbagi kebahagiaan ini dengan Mama dan Papa.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)