Flash Fiction
Disukai
4
Dilihat
18,674
Pasti ada bagus nya
Drama

Seorang pangeran dari kerajaan yang sangat berkuasa, yang sangat gemar berburu, baru saja mendapatkan hasil buruan yang istimewa. Setibanya di kerajaan, sang pangeran ingin sekali masak hasil dari buruannya tersebut. Dengan di temani koki nomer satu, pangeran mulai memotong-motong, memisahkan daging dengan tulang nya, tiba-tiba terdengar teriakan yang sangat keras. Apa yang terjadi? Ternyata ibu jari sang pangeran terpotong dan putus. Segala upaya darurat di lakukan oleh para penyembuh, namun apalah daya, ibu jari sang pangeran tak bisa di satukan kembali. Dalam keadaan kesedihan dan penyesalan yang sangat, sang ajudan yang bijak muncul dan berkata, "Janganlah cemas dan menyesal wahai pangeran. Bersyukurlah. Semua yang terjadi ini pasti ada bagusnya."

Mendengar itu, sang pangeran justru naik pitam. "Ajudan, apa kau sudah gila? Ibu jari ku putus seperti ini dan kau masih berani bilang pasti ada bagusnya? Sekarang coba jelaskan, apa bagus nya dari terpotong nya ibu jari ku ini?" Sang Ajudan tak bisa menjawab, dengan murka sang Pangeran menyuruh para pengawal untuk menjebloskannya ke panjara.

Beberapa bulan berlalu, sang pangeran kembali ke kegiatan berburunya untuk pertama kalinya setelah ibu jarinya putus. Hasrat yang begitu besar untuk mendapatkan buruan, membuat sang pangeran lupa diri hingga masuk bagian terlarang dalam hutan yang di kuasai suku primitif. Sang pangeran di tangkap oleh sekawanan suku tersebut, dan di hadapkan ke kepala suku. Dengan wajah yang ceria, sang kepala suku memerintahkan anak buahnya untuk menyiapkan upacara besar tengah malam nanti.

Waktu yang di harapkan oleh kepala suku tapi tidak dengan sang pangeran pun tiba. Pangeran di naikkan ke panggung yang cukup tinggi dimana di bawahnya terdapat api yang membara. Dalam hitungan detik sebelum sang pangeran di lempar ke dalam api yang siap menampung nya, kepala suku tiba-tiba berteriak memecah keheningan, "STOP, kita tidak mungkin mempersembahkan manusia yang tidak sempurna ini kepada dewa kita kan?"

Sang Pangeran pun akhir nya di lepaskan.

Tamat

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (12)