Masukan nama pengguna
Benci Zone
Saat ego merayapi pikiran, saat ketakutan mengisi sela-sela ruang hampa.
Kamu adalah seorang yang sangat defensif, tidak ada yang boleh melukaimu kecuali dirimu sendiri. Setidaknya, itulah yang kamu yakini selama ini. Namun bagiamana jika ada seseorang yang tiba-tiba menarik perhatian mu, dan membuatmu tidak bisa menahan diri untuk tidak mendekat.
Kamu selalu menaruh semua rasa senang di permukaan, tidak pernah membiarkannya benar-benar meringsek masuk ke dalam. Seolah tak ingin membuat pertahanan mu runtuh, kamu membuat batasan yang begitu menyiksa. Kamu ingin dekat, tapi tidak ingin terikat. Tentu saja itu tidak masuk akal.
Kamu tidak bisa meluapkan emosimu secara utuh. Selalu saja ada senang, sedih, bahkan rindu juga marah yang tertahan.
"Untuk apa datang kemari?" Katamu suatu ketika dengan nada dingin, "Aku bukan lah wanita yang selama ini kamu cari." Hari itu padahal kamu sedang merasa cemburu, tapi kamu tidak bisa mengatakannya dengan benar.
Pria di depanmu terdiam sebentar, "Ya memang ... tapi, saat bersamamu, adalah yang paling menyenangkan bagiku." Ucapnya yang kemudian membuatmu mendadak linglung.
"Bicara apa kamu?!" Intonasi suaramu jadi meninggi beberapa oktaf karena terkejut. "Kita ini pasangan palsu!" Sergah mu lagi. Tanganmu terkepal cemas, kamu tidak ingin kehilangan seluruh pertahananmu.
"Hubungan ini tidak palsu!" Suaranya terdengar tegas di telingamu, bahkan tatapannya serasa membekukan seluruh aliran darahmu, nyaris membuatmu berhenti bernafas.
Detik berikutnya kepalamu seperti kaca yang berkabut, semuanya mendadak buram, kamu merasa kesulitan mencerna kata-katanya padahal pria itu menggunakan bahasa yang sama denganmu.
"Aku... aku ... sangat membencimu!" Sahutmu meskipun perasaanmu berkata sebaliknya. Kamu mencoba menyangkalnya, tapi tidak bisa. Tidak!
Tamat.