Daftar isi
#1
Untuk Dua Elok
#2
Prakata
#3
Pendahuluan (1)
#4
Pendahuluan (2)
#5
Bab 1 Sang Pendobrak: Lebih Jauh Tentang Anies Baswedan
#6
Penebar Inspirasi
#7
Keluarga Pendidik
#8
AR Baswedan: Kakek yang Pejuang
#9
Perlawanan Diplomat
#10
Optimisme, Membangun Kebersamaan dalam Keberagaman
#11
Gemar Turun Tangan
#12
Paramadina dan Rekayasa Masa Depan
#13
Beasiswa yang Transparan dan Bisnis
#14
Dikagumi Dunia
#15
Gerakan Indonesia Mengajar
#16
Bab 2 Pencerahan Anies di Twitter
#17
Alasan Mengikuti @aniesbaswedan
#18
Sejarah & Statistik Kicauan Anies
#19
Tidak Cerewet
#20
Kicauan dan Follower
#21
Gaung Kicauan Anies
#22
Following
#23
Reply
#24
Rekicauan
#25
Statistik Komputasi Awan (Klout.com)
#26
Bab 3 Topik-Topik Kicauan Anies di Twitter
#27
Anti Korupsi
#28
Cinta Bangsa
#29
Voting di DPR
#30
Dokter dan Pasien
#31
Reformasi dan Sumpah Pemuda
#32
Kemiskinan dan Kerukunan
#33
Gempa
#34
Pahlawan, Kebhinekaan dan Kepedulian pada Bangsa
#35
Tenun Kebangsaan
#36
Gerakan Indonesia Mengajar
#37
Kelas Inspirasi
#38
Gaungkan Kisah Pengajar Muda
#39
Guru
#40
Pendidik
#41
Apresiasi kepada Guru-Kicauan di Saat Macet
#42
Hukum dan Kriminal
#43
Pentingnya Toleransi
#44
Minoritas vs. Mayoritas
#45
Razia Liar
#46
Ibu dan Orangtua
#47
Cerita tentang Kakek dan Usaha Sarung Tradisional
#48
Kepemimpinan
#49
Lalu Lintas, Kemacetan, dan Jakarta
#50
Lebaran
#51
Menilik Media Massa
#52
Olimpiade Sains yang Terabaikan Media
#53
Optimisme
#54
Pemuda
#55
Manfaat Internet bagi Pemuda
#56
ASEAN dan Peran Organisasi Mahasiswa
#57
Menggelorakan Masa Depan, Membuat Sejarah
#58
Pendidikan
#59
Olimpiade Sains: Kurangnya Perhatian Media pada Pendidikan
#60
Skripsi Mahasiswa
#61
Politik Kenegaraan
#62
Untuk Negeriku: Autobiografi Bung Hatta
#63
Spiritualitas dan Cinta kepada Tuhan
#64
Bab 4 Penutup: Gerakan Turun Tangan
#65
Glosarium
#66
Kepustakaan
#67
Tentang Penulis
Melampaui Mimpi Bersama Anies Baswedan Twitterland
9 dari 67
Chapter sebelum
AR Baswedan: Kakek yang Pejuang
Chapter berikut
Optimisme, Membangun Kebersamaan dalam Keberagaman
#9
Perlawanan Diplomat
8 Pejuang nasional AR Baswedan merupakan tokoh penting dalam masa pra dan pasca-kemerdekaan. Pada 4 Oktober 1934 di Semarang, Jawa Tengah, dia bersama beberapa aktivis mengadakan Hari Kesadaran Indonesia-Arab. Kejadian ini juga dikenal dengan Sumpah Pemuda Keturunan Arab. Pada momen ini, sebagian masyarakat keturunan Arab yang tadinya berorientasi ke Turki, Irak, Mesir, ataupun Hadramaut, kemudian menjadi berorientasi ke Indonesia semata. Ini merupakan tonggak penting dalam proses keindonesiaan pra-kemerdekaan. Bersama Nuh Alkaf, Segaf Assegaf, Abdurrahman Argubi, AR juga berhasil mendirikan Persatuan Arab Indonesia yang empat tahun kemudian menjadi Partai Arab Indonesia (PAI). Pada 1946, AR Baswedan didaulat menjadi Menteri Muda Penerangan. Selain menjadi menteri, dia juga salah satu delegasi Indonesia pimpinan Agus Salim ke Mesir. Perjalanan diplomatik ini ditujukan untuk mendapat pengakuan Mesir bahwa Indonesia telah merdeka. Kecakapannya bernegosiasi membuat Mesir mengakui Negara Republik Indonesia sekaligus pengakuan perdana dari dunia internasional.

9 http://www.antaranews.com/print/115709/
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)