Flash
Disukai
2
Dilihat
9,018
LEGION
Aksi

John menghentikan langkahnya dan berjongkok sembari membuka peta kertas yang dibawanya, ia menaruh kompas diatas peta tersebut untuk memastikan jika jalur yang diambilnya benar. “There’s a swamp ahead,” tandasnya melihat pada Jane yang berdiri disampingnya.

“Swamp?” tanya Jane.

“Rawa.”

“Ah okay, I get it.”

Tak berapa lama kemudian mereka tiba di rawa yang John sebutkan tadi, ia meminta Jane untuk naik dan duduk dipundaknya karena tidak ingin Jane terkena lintah ataupun basah pakaiannya.

“Get on,” suruh John sembari berjongkok.”

Jane memeluk pohon yang berada di dekatnya dan mulai memanjat.

“What are you doing?”

“You told me to get on top of the tree right?” jawab Jane sembari memeluk pohon tadi.

“Get on my shoulder’s, so we can cross it.”

“Hehehe.”

Jane melompat kebawah sambil tertawa meringis karena ia terlihat seperti seekor kera dengan kebodohannya sendiri, ia naik ke atas pundak John dan duduk diatasnya.

John menggendongnya dan berjalan masuk ke dalam rawa tersebut.

Syur, syur, syuuur. Bunyi air tersapu setiap kali John melangkahkan kaki.

Rawa tersebut tidak terlalu dalam, karena air hanya membasahi sampai bagian pahanya saja.

Jane melihat sekitarnya dan mendapati seekor ular sedang berenang di kejauhan. “Look John, there’s a snake swimming,” kata Jane penuh antusias dengan menunjuk kearah ular tersebut.

“Shut up you damn monkey!”

“Fuck you John! Fuck you!”

Saat John sedang berjalan, ia merasakan jika ada sesuatu yang bergerak menyentuh kakinya.

Tangannya yang tadinya memegangi kaki dari Jane, kini beralih pada sarung pedang yang berada di pungunggya.

Ia mengeluarkan pedang pendek dan bersiap-siap untuk menyerang andai saja benda bergerak tadi yang mengenai kakinya adalah seekor hewan buas, karena hewan tersebut bukan saja mengancam nyawanya tapi juga mengancam keselamatan dari Jane.

Benda tadi kembali menyentuh kakinya hingga membuat ia menancapkan pedangnya kedalam air, namun John merasakan jika pedang yang di hunuskannya tidak mengenai apa-apa.

John mempercepat langkahnya agar segera keluar dari rawa tersebut, karena dia sudah yakin jika yang tadi menyentuh kakinya bukanlah benda mati melainkan makhluk hidup seperti ular atau buaya.

“Hold on tightly,” suruh John padanya untuk berpegangan dengan erat.

John mulai berlari ditengah rawa tersebut, dan riak air yang tadinya sedikit kini bertambah banyak.

Byur. Bunyi air.

Ketika ia sedang berlari, tiba-tiba saja seekor hewan muncul di hadapannya dan mengagetkannya.

John menghunuskan pedangnya pada hewan tersebut, namun gerakan tangannya berhenti ketika mengetahui jika hewan tersebut adalah seeokor berang-berang.

“What’s wrong John? Doesn’t he look cute?” tanya Jane sembari membungkukkan badannya.

“… ….”

John mengabaikan berang-berang itu karena hewan tersebut tidak mengancam nyawa mereka berdua.

Tak berapa lama kemudian mereka tiba di sisi lain dari rawa.

John menurunkan Jane dari pundaknya, ia duduk di tanah sembari membuka sepatu serta melepaskan celana yang dikenakannya.

“Jo-John, what is that black thing on you foot?”

“Leech.”

“Leech?”

“It was a worm who suck your blood.”

“Are you okay? Is that why you’re carrying me on your shoulder?”

“Yeah.”

John melepaskan lintah-lintah yang menempel pada kakinya satu persatu menggunakan pedang, ia melepas ikatan perban dikakinya dan terlihat luka tembak di kakinya mulai mengeluarkan darah segar akibat menggendong Jane.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (3)