Cerpen
Disukai
1
Dilihat
5,660
Konstelasi Rumah Tangga
Drama

Virgo tak mungkin lupa dengan Taurus, si manusia paling keras kepala di muka bumi menurutnya. Tapi bukan karena hal itu kenapa Virgo terus ingat soal Si Taurus. Walau Virgo bilang dia tak percaya dengan astrologi dan teori-teori kecocokannya, saat itu dia sebetulnya hanya berharap ingin berteman dengannya. Namun benar apa kata perasaannya, yang akhirnya membuat mereka berdua terikat seperti sebuah benang merah tak kasat mata. 

Hari itu, pertama mereka masuk kerja setelah hampir satu tahun lamanya Virgo absen tidak pernah masuk lagi di dunia kerja. Letak kantornya ada di Ibu Kota, hal itu buatnya jadi semakin cemas dan gugup untuk kembali masuk bersosialisasi. Virgo tipe orang introvert, tak banyak bicara, pemalu, apalagi kalau masuk dalam lingkungan baru. Walaupun dia cepat beradaptasi tapi seminggu awal kamu bertemu Virgo pasti kamu akan merasa dia orang yang menyebalkan dan dingin.

Tapi mungkin tidak untuk Si Taurus satu ini. Saat pertama kali bertemu, Virgo sudah bisa tebak dia tipe orang yang banyak bicara, tapi awalnya Virgo tak pernah yakin kalau dia bisa banyak bicara soal dirinya sendiri, apalagi soal selangkangan. Taurus bukan tipe yang suka menyombongkan diri, walaupun sebenarnya Virgo rasa dia orang yang paling pantas untuk menyombongkan diri di dunia ini. Sesekali dia memang suka berbicara meninggi soal dirinya, tapi bukan untuk sombong hal itu hanya sebuah guyon yang seringkali dipakai untuk mencairkan suasana. Sebenarnya dia juga tak butuh mencairkan suasana karena dia selalu bicara apa adanya. Satu hal lagi, yang buat Virgo selalu ingat dengan Taurus adalah karena tanggal lahirnya berdekatan dengan anak perempuannya. 

“Hati-hati lo, mana anaknya perempuan,” kata Taurus.

“Emang kenapa kalau anak perempuan?” tanya Virgo.

“Gue takut punya anak perempuan nanti dia kayak gue lagi,” ada sedikit nada bercanda saat Taurus menjawab.

Virgo hanya tertawa sedikit mendengar responnya. Sebetulnya dia paham betul soal itu. Dia juga punya ketakutan yang sama. Dia takut trauma kembali terulang seperti apa yang dia alami pada dirinya dan juga ibunya. “Tapi ini kan anak gue, bukan anak lo,” balasnya lagi.

Taurus adalah orang yang tak pernah buat Virgo si perfeksionis sakit hati walaupun dia selalu bicara apa pun tentang kejelekannya. Taurus juga bilang kalau dirinya bukan seorang feminis. Nyatanya dia sering kesal kenapa orang menyebut kata vagina itu vulgar. Dia kesal kenapa vagina harus sering ditulis sebagai “kemaluan” apa yang membuatnya malu? Katanya. Entah, lah. Kalau Virgo sudah terpatri itu adalah kata yang baik-baik saja. Mungkin karena vagina dan virgo sama-sama mirip.

Walau sifatnya bertolak sangat bertolak belakang, ternyata ada beberapa pilihan hidup yang mereka putuskan dengan alasan yang sama. Salah satunya, alasan mengapa mereka memutuskan untuk menikah saat itu, karena mereka berdua sama-sama hanya mau lari dari rumah. Mereka tak nyaman tinggal bersama orangtua masing-masing. Taurus dan Virgo tipe orang yang masih percaya Tuhan, tapi dia tentu juga masih menikmati dosa-dosa duniawi. Mereka sama-sama merokok, walau Taurus suka mengatai merek rokok Virgo sebagai rokok lonte, dan Virgo hanya tertawa saja mendengarnya. Memang tak bisa berbohong, kadang mereka masih juga suka tertawa karena candaan seksis. Kadang mereka juga masih suka minum, dan terlebih mereka berdua begitu sangat menikmati musik. Virgo menganggap Taurus sebagai seseorang yang pemberani karena bisa menamai anaknya sendiri dengan musisi favoritnya.

Mereka berdua pernah melakukan perang tiket konser. Virgo ragu karena selama hidupnya sesuatu yang harus mengandalkan dengan keberuntungan pasti tak pernah dia dapat. Tapi Taurus itu keras kepala, selalu menyuruh Virgo untuk terus berusaha dan jangan menyerah. Menurutnya, itu sangat konyol, karena ini hanya sebatas perang tiket konser. Ketika Virgo memutuskan dengan berat hati untuk pasrah, Taurus berangkat seorang diri, sesampainya di tempat konser, dia memutuskan pulang kembali karena cemas anaknya yang tiba-tiba jatuh sakit.

Taurus bilang sepanjang hidupnya tak pernah menangis walaupun dia sedang sedih. Virgo tak tau betul kenapa hal itu bisa terjadi. Yang pasti, Virgo yakin ada sebuah kejadian di masa kecilnya hingga dia terus menjadi terlihat seperti ini. Trauma selalu jadi topik yang menarik diperbincangkan di saat mereka berdua bekerja bersama. Kadang mereka juga jadikan hal itu sebagai sebuah lelucon. Taurus punya perawakan periang dan selalu terlihat bersemangat setiap harinya. Walaupun dia sering mengeluh mengantuk tetap energinya seperti tak pernah habis dan tak pernah terlihat seperti bermalas-malasan.

Taurus si ekstrovert tentunya juga punya banyak teman. Setiap kali Virgo dan Taurus bekerja bersama di luar rumah, tak jarang ada orang yang mengenal Taurus dan menyapanya. Kadang Taurus juga mengajak pasangannya untuk ikut duduk bersama. Tapi tidak untuk siang itu, Taurus memutuskan untuk mengajak Virgo pergi ke lantai paling atas sebuah kafe yang tak seorang pun ada di lantai tersebut. Mereka berdua awalnya hanya ingin bekerja bersama namun di situ lah awal mereka bercerita soal selangkangan.

“Lo pernah selingkuh, nggak?” tanya Taurus.


“Pernah,” kata Virgo.


“Terus?” tanya Taurus.


“Ya, gue ngaku aja.”


“Terus? Respon nya gimana?”


“Mau tau nggak? Dia nggak marah loh, kita malah jadi diskusi. Terus malah ada obrolan, apa kita berdua mau coba open relationship aja, gitu,” Virgo menjawab agak sedikit tertawa.


“Gila kali,” kata Taurus.


“Ya, kan? Aneh, padahal gue ngarep dia cemburu atau apa gitu…”


“Tapi nggak seks, kan?”


“Nggak, lah. Cuman text doang, lagian orangnya di luar negeri.”


Taurus terdiam sejenak dia seperti tergerak untuk memulai perbincangan yang sama soal ini. Awalnya, Virgo tak mau bicara soal ini. Baginya hal itu sungguh memalukan dan tak mau lagi dia ingat. Tapi Virgo yakin, Taurus bukan tipe orang yang suka bicara jelek tentang orang lain karena hal ini. Apalagi kalau dia tau betul apa alasannya. Walaupun alasannya simpel, Virgo si tipe orang romantisme lewat kata-kata yang selalu mudah tergoda hal itu. Setelah bercerita hal itu, Taurus mulai memperlihatkan gerak-gerik cemas dia menengok ke arah belakang. Dia pun akhirnya mulai bercerita perihal selangkangan dan sebuah hal yang tabu di rumah tangga.

Mereka berdua paham, apa yang dimaksud dengan kenikmatan saat bercumbu. Tapi tentu dengan seseorang yang diinginkan. Tanpa ada paksaan apalagi harus diancam. Sore itu, Virgo baru tau kalau ternyata Taurus bisa jadi seseorang yang tak berdaya. Bagaimana pun, dominasi laki-laki narsis masih bisa jadi senjata untuk melumpuhkannya. Taurus yakin dia tak menikmatinya, bahkan dia sangat menyesali perbuatannya. Sampai dia berkata dengan keringat membanjiri di wajahnya, perut terasa mulai nyeri akibat menahan kecemasannya. Dia pun sempat hendak berkata, bahwa dia ingin sekali mencari kenikmatan namun tak pernah ada rasa nikmat di momen itu. 

Tak pernah disangka momen itu akhirnya terungkap juga hingga membuat Taurus hari ini terbaring di rumah sakit. Taurus sebisa mungkin menutupi cerita itu pada semua orang sampai akhirnya hanya Virgo orang pertama yang berani dia ceritakan. Saat itu, masih banyak pertimbangan yang menyelimutinya. Pertama, dia takut perpisahan dan ketidakberdayaan ketika dia harus berpisah dengan pasangannya. Kedua, dia tak mau anak-anaknya tau soal ini. Ketiga, dia tak tau apa yang sebenarnya telah terjadi.

Tentu saja, bagian terpahit selalu dialami perempuan. Laki-laki itu hanya menganggap ini sebuah pencapaian maskulinitas abadi, proses menjadi laki-laki sejati, bahkan dia bangga membagikan cerita itu kepada teman-temannya. Tak pernah laki-laki itu tau dan peduli dengan bagaimana malam itu benar-benar bisa merusak banyak kehidupan seseorang. Termasuk si Virgo yang mendengar hal tersebut. Dalam kejadian itu, laki-laki yang sudah mendampingi hidupnya selama sepuluh tahun seperti merasa terkhianati dan mungkin juga tersaingi soal tingkat maskulinitasnya. 

Mungkin, memang balas dendam menurut laki-laki adalah cara yang terbaik. Sungguh terasa asing bagi Taurus kini mendapati laki-laki yang dicintainya berubah total menjadi orang yang paling ditakuti dalam hidupnya. Padahal selama ini, Taurus menganggapnya sebagai orang yang sangat punya pikiran positif dan tak pernah sama sekali tertarik dengan membicarakan orang lain apalagi tentang keburukannya. Katanya, pasangannya mau balas dendam selama 27 tahun kepada Taurus. Malam setelah ulang tahun Taurus yang ke-33, Virgo memberikan pesan yang selalu sama kepada seluruh teman-teman dekatnya, 

“Selamat Ulang Tahun ya, berkah di umur baru,” tapi tak pernah ada balasan sejak saat itu.


**


Pagi itu, mereka berdua bertemu lagi di rumah sakit, kali ini bukan ingin mengundang canda dan tawa, tapi bertukar air mata. Tak pernah selama hidupnya Virgo menangisi seseorang. Tak pernah selama hidupnya juga Taurus menangis di depan seseorang. Mereka kini meratapi nasib sebagai perempuan yang tak berdaya namun masih berusaha hidup hingga saat ini. Mereka seperti kebanyakan perempuan yang sedang jatuh cinta. Semata-mata mereka juga menyerahkan segalanya untuk pasangannya dan kehilangan otoritas diri. Terlebih ketika status mereka berubah menjadi ibu. Mereka berdua menjadi seorang perempuan yang kadang lupa untuk egois dan mencintai diri sendiri. Begitu juga konsep pernikahan. Pernikahan menurut mereka sakral, seharusnya semua dosa-dosa itu tak mudah untuk dilakukan. Namun mereka berdua lupa, karena mereka hidup berdampingan dengan laki-laki dan tentunya laki-laki punya pandangan yang sama sekali berbeda soal itu.

Perpisahan juga bukan sebuah cara yang mudah dilakukan. Bukan karena perasaan dan juga uang. Tapi ada makhluk kecil yang harus dijaga secara emosinya. Mereka berdua paham betul banyak hal tidak baik terjadi pada anaknya jika melihat kedua orangtuanya berpisah. Virgo sudah pernah jadi korban untuk hal itu. Taurus juga tipe yang sangat emosional dan akan selalu menjaga emosinya di depan anak-anaknya. Kalaupun sesekali dia emosi di depan anaknya, hal tersebut adalah salah satu kejadian yang juga akan disesali seumur hidupnya.

Kini Virgo terdiam, dan apalagi penderitaan yang kini belum dialami perempuan dalam hidupnya? Virgo berusaha mengesampingkan perasaan yang selalu melekat pada diri perempuan. Namun, hampir semua penderitaan yang dialami perempuan akan selalu dikaitkan dengan tubuhnya. Dia mulai bertanya pada benak nya, apa yang ada di pikiran laki-laki ketika menyuruh istrinya untuk memanggil seorang pelacur ke rumahnya dan melakukan seks bersama? Tidak. Pikiran tersebut beralih, dia merasa bukan seharusnya hal itu yang dia pikirkan. Sebaiknya dia memikirkan, apa yang ada di pikiran perempuan ketika menolak ingin melakukan hal itu harus menerima kekerasan dan juga penyakit menular seksual? Nyatanya, mereka sebagai perempuan yakin jika sudah menikah, akan lebih terhindar dari penyakit itu. Ternyata justru sebaliknya. 

“Duit gue abis lagi,” kata Taurus.


“Abis beli apa emangnya?” tanya Virgo.


“Kasur baru.”


Virgo hanya mengangguk pelan tak mau tanya lebih lanjut. Dia paham betul apa yang sudah terjadi dalam rumah tangganya, apalagi di kamarnya. Kini dia duduk di taman belakang rumah Taurus. Taurus sudah berminggu-minggu sendirian di rumah, orang yang selama ini selalu aktif bersosial dan berteman kini dia tak lagi memiliki kesempatan itu. Sekarang dia hanya menghabiskan banyak waktu di rumah. Keluar rumah pun kini harus selalu aktif membagikan lokasinya saat ini kepada pasangannya. Ponselnya terus dipantau jika ada sesuatu yang mencurigakan bagi pasangannya.

“Kayaknya, gue cuma bisa tunggu momen aja ya, di mana gue bisa inget semua kejadian ini terus gue ketawain,” katanya ada sedikit senyum di bibir Taurus seperti ingin menghibur diri.

Virgo hanya tertawa pelan, tawanya seperti kesan pasrah dan lelah akibat apa yang sudah terjadi pada sahabatnya. Dia tau konsep kehidupan selalu seperti ini. Tak ada rumah tangga dan pasangan yang sempurna. Tapi mengapa harus hal ini yang terjadi? Tidak kah bisa perempuan punya masalah yang normal-normal saja dalam hidup? Malam setelah Virgo mengunjungi rumah Taurus, dia pun bertekad untuk berusaha masalah rumah tangganya harus diselesaikan dengan kepala dingin. Dia tak mau lagi dengar perilaku manusia yang aneh, apalagi mendengar pasangannya yang ingin mencoba eksplorasi seksual sesama jenis. Dia sempat ingin pasrah kan hal tersebut dan membiarkannya mencobanya. Tapi dia tak mau menyesal di kemudian hari. Apalagi terkena penyakit menular seksual. Bukannya hina, namun merepotkan. Jadi perempuan itu merepotkan. 

Sudah berbulan-bulan sejak kejadian itu, banyak upaya yang sudah dilakukan oleh Taurus. Dari mulai selalu mengakui kesalahannya karena dia tak berani bicara soal itu sejak awal. Pergi ke psikiater bersama pasangannya. Pergi ke psikolog bersama kedua anaknya. Pergi ke kajian keagamaan hingga ruqyah. Pergi ke konseling pernikahan yang semua itu tentu butuh banyak uang. Luka memang tidak abadi namun bekasnya akan selalu ada. Ada hal yang kini Taurus dan Virgo sama-sama pertanyakan. Kali ini apa tujuan mereka? Ke mana mereka harus pergi? Karena, selalu lagi-lagi perempuan yang akan berusaha untuk memperbaiki keadaan tapi laki-laki tetap akan selalu bingung dan ragu akan hal itu. Di sela-sela itu, Virgo selalu mengingat pembicaraan bersama Taurus.

“Ada perasaan pengin mati, nggak sih?” 


“Ada. Tapi nggak berani kalau ngelakuinnya.”


“Jangan bunuh diri, ya.”


Saat itu, Virgo hanya tertawa kecil. Dia benar-benar ingin mengatakan itu juga kepada Taurus. Ada sedikit rasa syukur, karena mereka berdua masih percaya akan Tuhan walaupun mereka masih suka lupa untuk menyembah. Pembicaraan itu jadi semakin memanjang ketika Taurus bercerita di dekat rumahnya ada seorang bapak yang menggantung diri di pohon dekat rumahnya. Awalnya, mereka khawatir karena pemandangan tersebut dilihat oleh anak kecil namun ternyata justru memberikan mereka sebuah kesepakatan, kematian itu bukan sesuatu yang harus dijadikan alasan untuk bersedih. Hal itu adalah sesuatu yang mereka nantikan. Yang pasti mereka berharap dunia jangan kiamat dulu sebelum mereka mati.


***



Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (1)