Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Dunia tak selalu kejam.
Kadang... ia hanya sibuk.
Sibuk menata pencitraan, sibuk menonton berita, sibuk mencari konten sedih—asal bukan sedihnya sendiri.
Di sudut kecil dunia yang terlupakan, ada rumah gubuk yang tak meminta banyak.
Hanya satu hal:
agar duka tidak jadi tontonan.
Tapi nyatanya, duka yang pelan... lebih menarik dari bahagia yang biasa-biasa.
Cerita ini bukan untuk menginspirasi.
Bukan juga untuk menyuap air mata dari mata yang sudah terlalu kenyang oleh sinetron.
Ini kisah tentang Wahyu—anak sepuluh tahun yang tak lagi sekolah, karena ia sedang sibuk belajar hal yang tak diajarkan buku:
Bagaimana caranya bertahan, saat semua pintu dikunci, dan hanya cinta yang tak diajak pergi.
Orang bilang, anak-anak itu kuat.
Tapi mereka lupa—anak-anak juga bisa patah,
hanya saja... mereka belum pandai menyuarakan bunyinya.
Jadi, jika kau membaca ini sambil menyeruput kopi dan berkata,
"Duh, kasihan ya..."
Berhentilah.
Kasihan tak pernah menyelamatkan siapa-siapa.
Kadang... ia hanya sibuk.
Sibuk menata pencitraan, sibuk menonton berita, sibuk mencari konten sedih—asal bukan sedihnya sendiri.
Di sudut kecil dunia yang terlupakan, ada rumah gubuk yang tak meminta banyak.
Hanya satu hal:
agar duka tidak jadi tontonan.
Tapi nyatanya, duka yang pelan... lebih menarik dari bahagia yang biasa-biasa.
Cerita ini bukan untuk menginspirasi.
Bukan juga untuk menyuap air mata dari mata yang sudah terlalu kenyang oleh sinetron.
Ini kisah tentang Wahyu—anak sepuluh tahun yang tak lagi sekolah, karena ia sedang sibuk belajar hal yang tak diajarkan buku:
Bagaimana caranya bertahan, saat semua pintu dikunci, dan hanya cinta yang tak diajak pergi.
Orang bilang, anak-anak itu kuat.
Tapi mereka lupa—anak-anak juga bisa patah,
hanya saja... mereka belum pandai menyuarakan bunyinya.
Jadi, jika kau membaca ini sambil menyeruput kopi dan berkata,
"Duh, kasihan ya..."
Berhentilah.
Kasihan tak pernah menyelamatkan siapa-siapa.
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
9
Dibaca
298
Tentang Penulis
Temu Sunyi
Aku tak menawarkan pelipur. Aku penulis syair, aku peramu luka & pencatat kenyataan. Dalam tiap aksara, kusulam sayatan air mata & Kubuka aib dunia.
148
Pengikut
23
Karya
Rekomendasi dari fantasi
Novel
The Trials of Apollo #3: The Burning Maze
Noura Publishing
Novel
The Haunting Hill House
Mizan Publishing
Novel
Switched
Kayla Vajira
Novel
ZIRAH MERAH
ricky luckmansyah
Novel
Ability
Sopiani
Novel
Nuswantara
Buruh Tulis
Novel
VICTORY ACADEMY
Vika Amrah
Novel
The Forest of Lycoris
Alfi Desiana
Novel
Guillars: Jam Tangan Malaikat Maut
Saqinna Salsabilla Wizda
Novel
Underworld: First Journey
Crystal Rain
Novel
M O Z A R T
Omari Melon
Novel
Black Mirror
R. Wardani
Novel
Predicted Era : Mean
Hendika A. Cantona
Novel
Crown Of Love For Anisa
Shelyn Naisyah
Novel
MARS
Embart nugroho
Rekomendasi
Novel
Malam Yang Menghapus Nama
Temu Sunyi
Cerpen
Tangan Kasar Pendidik
Temu Sunyi
Cerpen
Pundak Tanpa Usia
Temu Sunyi
Cerpen
Kopi Peradaban
Temu Sunyi
Cerpen
Parade Para Domba
Temu Sunyi
Novel
Anak Diujung Pelukan
Temu Sunyi
Cerpen
Takdir Dari Rahim
Temu Sunyi
Cerpen
Pencari Kursi Suapan
Temu Sunyi
Novel
Tempat Terakhir Namamu Kucuri
Temu Sunyi
Novel
Air Mata Yang Diharamkan
Temu Sunyi
Cerpen
Anak Di Tanah Konflik
Temu Sunyi
Cerpen
Negeri Pemurah Sosial
Temu Sunyi
Cerpen
Sabda Tuan Tanah
Temu Sunyi
Novel
Langit Menolak Jelita
Temu Sunyi
Novel
Pelita Luka Menanti Senja
Temu Sunyi