Daftar isi
#1
Pengantar
#2
Pendahuluan
#3
1. Catatan-Catatan Biografis dan Hagiografis [1]
#4
1. Catatan-Catatan Biografis dan Hagiografis [2]
#5
2. Nabi Muhammad Sang Teladan Indah [1]
#6
2. Nabi Muhammad Sang Teladan Indah [2]
#7
2. Nabi Muhammad Sang Teladan Indah [3]
#8
2. Nabi Muhammad Sang Teladan Indah [4]
#9
2. Nabi Muhammad Sang Teladan Indah [5]
#10
3. Posisi Unik Nabi Muhammad [1]
#11
3. Posisi Unik Nabi Muhammad [2]
#12
4. Legenda dan Mukjizat [1]
#13
4. Legenda dan Mukjizat [2]
#14
5. Nabi Pemberi Wasilah dan Shalawat atasnya [1]
#15
5. Nabi Pemberi Wasilah dan Shalawat atasnya [2]
#16
6. Nama-Nama Nabi [1]
#17
6. Nama-Nama Nabi [2]
#18
6. Nama-Nama Nabi [3]
#19
7. Cahaya Muhammad dan Tradisi Tasawuf [1]
#20
7. Cahaya Muhammad dan Tradisi Tasawuf [2]
#21
7. Cahaya Muhammad dan Tradisi Tasawuf [3]
#22
8. Perayaan Maulid Nabi Saw. [1]
#23
8. Perayaan Maulid Nabi Saw. [2]
#24
9. Isrâ" dan Mi‘râj Nabi Muhammad Saw. [1]
#25
9. Isrâ" dan Mi‘râj Nabi Muhammad Saw. [2]
#26
10. Syair Penghormatan kepada Nabi Saw. [1]
#27
10. Syair Penghormatan kepada Nabi Saw. [2]
#28
10. Syair Penghormatan kepada Nabi Saw. [3]
#29
10. Syair Penghormatan kepada Nabi Saw. [4]
#30
10. Syair Penghormatan kepada Nabi Saw. [5]
#31
11. "Tarekat Muhammadiyah" dan Interpretasi Baru atas Kehidupan Nabi Saw. [1]
#32
11. "Tarekat Muhammadiyah" dan Interpretasi Baru atas Kehidupan Nabi Saw. [2]
#33
11. "Tarekat Muhammadiyah" dan Interpretasi Baru atas Kehidupan Nabi Saw. [3]
#34
12. Nabi Muhammad dalam Karya Iqbal [1]
#35
12. Nabi Muhammad dalam Karya Iqbal [2]
#36
12. Nabi Muhammad dalam Karya Iqbal [3]
#37
Apendiks: Nama-Nama Mulia Nabi Saw.
#38
Daftar Singkatan
#39
Catatan Akhir [1]
#40
Catatan Akhir [2]
#41
Catatan Akhir [3]
#42
Catatan Akhir [4]
#43
Catatan Akhir [5]
#44
Bibliografi [1]
#45
Bibliografi [2]
#46
Bibliografi [3]
#47
Bibliografi [4]
#48
Daftar Ilustrasi
Dan Muhammad adalah Utusan Allah
12 dari 48
Chapter sebelum
3. Posisi Unik Nabi Muhammad [2]
Chapter berikut
4. Legenda dan Mukjizat [2]
#12
4. Legenda dan Mukjizat [1]
*Muhammad Asad dalam tafsirnya, The Message of the Quran, mengutip Zamakhsyari yang menyebutkan bahwa sebagian mufasir awal menafsirkan Terbelahnya Bulan pada QS Al-Qamar [54]:1 sebagai merujuk pada peristiwa di Hari Kiamat, jadi merujuk pada kejadian di masa depan. Itulah sebabnya mengapa pada ayat di atas Terbelahnya Bulan disebut bersamaan dengan "Telah dekat (datangnya) saat (Kiamat)." Bentuk verba lampau pada ayat itu ("bulan telah terbelah") dimaksudkan untuk menekankan bahwa peristiwa itu pasti akan terjadi. Adapun laporan-laporan dalam hadis yang mengatakan bahwa beberapa sahabat Nabi menyaksikan terbelahnya bulan ini tetap diterima; tapi fenomena itu diterangkan sebagai pengamatan subjektif, yang sebenarnya boleh jadi merupakan gerhana bulan parsial yang langka, yang menghasilkan ilusi optik yang langka pula.—peny.
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)