Daftar isi
#1
1 Wajah yang Selalu Dirindukan
#2
2 Tuhan Berkonspirasi
#3
3 Jiwa yang Terjajah
#4
4 Hati yang Berbunga-bunga
#5
5 Taarruf Dalam Diam
#6
6 Lelaki yang di Rumah Sahabat Arqam
#7
7 Membohongi Diri Sendiri
#8
8 Merancang Peta Hidup
#9
9 Ayat Ayat Langit
#10
10 Bismillah yang Hilang
#11
11 Benih-Benih Cinta
#12
12 Dan Bulan pun Kecewa
#13
13 Apakah Aku Jatuh Cinta?
#14
14 Ajari Aku Menuju Al-HAQ
#15
15 Sejarah Syahadat Cinta
#16
16 Apakah Ayat Itu?
#17
17 Rahasia yang Tersibak
#18
18 Ajari Aku Syahadat Cinta
#19
1 Teman Seperjalanan
#20
2 Sebuah Desakan Agar Menikah
#21
3 Dokter yang Puitis
#22
4 Masa Kecil Dokter Azwin
#23
5 Lembaran Surat Kusam
#24
6 Bidadari Dalam Istikharah
#25
7 Bulir-Bulir Doa
#26
8 Pinangan Pak Dokter
#27
9 Rumah Tangga Tanpa Cinta
#28
10 Untuk Apa Aku Hidup?
#29
11 Reinkarnasi Cinta
#30
12 Ujian Iman
#31
13 Tentang Azzam
#32
14 Allah Tidak Ada, Tapi Tuhan Ada!
#33
15 Broken Heart
#34
16 Perempuan di Dalam Pesawat
#35
17 Sebuah Rencana Dari Allah
#36
18 Pertempuran Sengit!
#37
19 Hijrah Dalam Cinta
#38
20 Bidadari Bertasbih
#39
1 Salah Tingkah
#40
2 Gelas yang Retak
#41
3 Pregnant By Accident
#42
4 Menatap Hari Esok
#43
5 Masa-Masa Putih Biru
#44
6 Lima Belas Tahun
#45
7 Bekas Luka Itu Masih Ada!
#46
8 Kakak Sahabat Baikku
#47
9 Dalam Ikhtiar Cinta
#48
10 Mimpi Atau Sebuah Pesan?
#49
11 Separuh Jiwaku Telah Pergi
#50
12 Sesak!
#51
13 Rahasia yang Terpendam
#52
14 Sembilu Bermata Dua
#53
15 Serpihan-Serpihan Cinta
#54
16 Meminang Sang Kekasih Jiwa
#55
17 Skenario Sang Maha Sutradara
#56
18 Bidadari Dalam Mimpi
#57
Epilog
Cinta Pertama Cinta Terakhir
28 dari 57
Chapter sebelum
9 Rumah Tangga Tanpa Cinta
Chapter berikut
11 Reinkarnasi Cinta
#28
10 Untuk Apa Aku Hidup?
[1] Bungkusan keranjang berbentuk bakul nasi yang diisi dengan nasi, lauk berupa daging ayam atau sapi disemur merah atau kuning, mi yang dicampur sambal goreng kentang,telur ayam, perkedel, sambal goreng tempe, dan ditutupi dengan pelbagai aneka kue dengan jumlah tidak terbatas. Kebiasaan ini hanya ada di Jawa Timur karena merupakan peninggalan dari para leluhur. Kebiasaan ini bukan bid"ah dan hukumnya tidak wajib karena berkatan sama saja dengan sedekah.
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)