Ali ibn Abi Thalib
14 dari 17
Chapter sebelum
Seorang Khalifah dan Pemberi Keteladanan [5]
Chapter berikut
Seorang Khalifah dan Pemberi Keteladanan [7]
#14
Seorang Khalifah dan Pemberi Keteladanan [6]
67 Al-Akhbâr Al-Thiwâl (1/169). Perebutan sumber air ini hanya untuk menggertak, bukan untuk membuat pasukan ‘Ali mati kehausan. Mereka hanya ingin ‘Ali dan pasukannya merasakan apa yang dirasakan ‘Utsman ibn ‘Affan saat dikepung. Al-‘Awâshim min Al-Qawâshim, Abu Bakar ibn Al-Arabi (1/175).

68 Târîkh Al-Thabari (3/79-81) dari riwayat Abu Mikhnaf.

69 Târîkh Al-Thabari (3/82) dari riwayat Abu Mikhnaf

70 Târîkh Al-Thabari (3/82) dari riwayat Abu Mikhnaf.

71 ‘Ali tak menyelesaikan duel ini karena ‘Amr terlihat sebagian auratnya. Lihat Al-Akhbâr Al-Thiwâl (1/176-177), Al-Bidâyah wa Al-Nihâyah (7/293).

72 Al-Akhbâr Al-Thiwâl (1/188).

73 Al-Akhbâr Al-Thiwâl (1/190).

74 Lihat tentang Abu Musa Al-Asy‘ari dalam buku 60 Orang Besar di Sekitar Rasulullah Saw. (Rijâl Haula Al-Rasûl).

75 Al-Bidâyah wa Al-Nihâyah (7/314).

76 Kisah tahkim adalah fakta sahih yang terjadi. Namun, banyak riwayat dusta yang menodainya dan cenderung memosisikan ‘Amr ibn Al-‘Ash sebagai seorang yang licik dan Abu Musa sebagai orang yang lemah kecerdasannya. Demikian pula ‘Ali dan Muawiyah yang saling melaknat, semuanya batil. Riwayat dusta ini disebutkan dalam beberapa tempat: (1) Al-Thabari dari Abu Mikhnaf, seorang syiah dan tak tsiqat. (2) Ibn Asakir dalam Târîkh Dimasyq meriwayatkannya dari Al-Zuhri secara mursal dan dalam sanadnya terdapat Al-Waqidi, seorang yang matruk. (3) Ibn Asakir meriwayatkannya dari ‘Umar ibn Hakam secara mursal dan dalam sanadnya terdapat Abu Bakar ibn Abi Sabrah yang tertuduh memalsukan hadis dan juga ada Al-Waqidi. (4) Adapun riwayat Abdurrazzaq dan Al-Thabari (selain riwayat dari Abu Mikhnaf), semuanya bernilai mursal. Rasulullah pun memberikan kesaksian bagi ‘Amr, "Manusia memeluk Islam, tetapi ‘Amr ibn Al-‘Ash telah beriman" (HR Al-Tirmidzi no. 3844 dan dihasankan Al-Albani). Lihat Shahîh wa Dha‘îf Târîkh Al-Thabari (3/409). Abu Bakar ibn Al-Arabi menyatakan dalam Al-‘Awâshim min Al-Qawâshim (1/175), "Semua riwayat ini jelas dusta. Yang diriwayatkan para imam yang tsiqat hanyalah keduanya bertemu dan menyerahkan urusan ini kepada sekelompok sahabat yang mulia."
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)