Masukan nama pengguna
Mrs. Groves tersenyum puas menatap dua mangkuk kaca besar miliknya yang sudah kosong. Beberapa waktu lalu, mangkuk-mangkuk itu masih penuh dengan cokelat-cokelat kecil berbentuk imut buatannya sendiri. Malam Halloween tidak hanya menyenangkan bagi para hantu kecil yang berkeliaran meminta makanan manis di depan pintu, tapi juga menyenangkan bagi Mrs. Groves yang tinggal seorang diri.
Mrs. Groves dikenal sebagai nenek tua yang menyenangkan. Biasanya anak-anak paling benci jika bertemu atau mengobrol dengan nenek tua. Jika nenek tua lain terkesan kaku dan membosankan karena senang menceritakan sejarah, maka berbeda dengan Mrs. Groves. Ia senang bermain teka-teki dengan anak-anak. Ia juga sangat suka menceritakan beberapa lelucon. Selera humornya lumayan, meskipun Mrs. Groves hidup di generasi berbeda dengan anak-anak zaman sekarang.
“Aku boleh tua, tapi jiwaku tidak. Aku juga benci sejarah, bukankah lelucon lebih menyenangkan?” Begitu kata Mrs. Groves pada suatu kesempatan saat Timmy kecil bertanya mengapa ia berbeda dengan neneknya.
“Kasihan Mrs. Groves. Ia sudah tua dan tinggal sendirian. Sayang sekali ia harus tinggal seorang diri.” Timmy kecil berbisik pada Sarah teman sekelasnya di Sekolah Dasar.
“Benar. Padahal jarang sekali ada nenek tua yang menyenangkan sepertinya. Andai saja aku ini cucunya, tentu aku bersedia menemaninya tinggal di rumah itu.” Sarah menimpali sambil berangan-angan.
Mrs. Groves mangintip lewat jendela. Hantu-hantu kecil yang sedari tadi ramai berkeliaran sambil berteriak “Trick or Treat!” sudah tidak terlihat lagi.
“Anak-anak itu manis sekali,” Mrs. Groves bergumam sendiri sambil melirik jam dinding tua kesayangannya. “Sudah larut malam ya? Kurasa anak-anak itu sudah tidak akan mengunjungiku lagi.” Mrs. Groves berjalan ke kamarnya, bersiap untuk tidur, beristirahat setelah melewati Malam Halloween yang menyenangkan ini.
* * *
Belum lama terlelap, Mrs. Groves dan para tetangga dibangunkan oleh suara sirine keras ambulance. Cepat-cepat Mrs. Groves merapikan dirinya sedikit, kemudian melangkah tertatih keluar rumah. Mrs. Groves ikut menghampiri kerumunan. Penasaran, ia pun bertanya pada Miss Ashley yang berdiri paling dekat dengan dirinya.
“Ada apa? Siapa yang sakit?” Mrs. Groves bertanya penasaran.
“Kurasa itu Mike kecil. Kudengar ia kejang-kejang hebat dan napasnya tersengal-sengal,” Miss Ashley menjawab dengan raut wajah khawatir. “Meskipun anak itu senang mengganggu dan berbuat ulah, tapi kuharap ia baik-baik saja.”
“Oh, malang sekali Mike kecil itu.” Mrs. Groves memasang raut wajah yang sama dengan Miss Ashley, sebelum akhirnya ia kembali lagi ke rumahnya. Yah, wanita tua tak bisa berlama-lama berdiri di luar.
“Hanya kejang, ya? Anak nakal itu kuat juga. Padahal, Mr. Groves tua langsung meninggal dengan dosis yang sama.” Mrs. Groves tersenyum, mengenang lelucon cokelat beracun yang pernah ia lakukan pada suaminya dan kini ia ulangi pada Mike kecil.
“Bukankah ini Malam Halloween yang menyenangkan? Mari kembali tidur,” Mrs. Groves kembali ke ranjangnya, berselimut dan menggumamkan sesuatu sebelum kembali memejamkan matanya “Trick or Treat, Mike!”