Cerpen
Disukai
3
Dilihat
13,442
The Secret Behind of Aquarius Boy|| PART 1 |
Drama

THE SECRET BEHIND THE AQUARIUS MAN

part 1


SCENE 1:

Seorang laki laki berumur 18 tahun yang sedang duduk dibangku kuliah, dirinya bernama lengkap Agung Dharma, sering dipanggil Dek Dama, dirinya seorang artis cilik yang sudah terjun didunia perfilman, sudah banyak film yang dibintanginya. Dirinya hidup di kehidupan yang sangat cukup, memiliki kekayaan yang mungkin tidak semua remaja seumuran nya memilikinya. Dama ialah orang yang sangat ramah,humble, dan baik kepada setiap orang, dirinya berzodiak Aquarius, yang mana dirinya kelihatan sangat cuek,pendiam,pemalu,dingin dan sombong, Namun jika sudah berteman dan sangat kenal dengan sifat asli Dama, ia adalah seorang yang sangat baik,ramah,humble,pelawak,dan selalu bahagia. Dama ialah sosok teman yang sangat ditunggu kehadirannya, namun dirinya jangan pernah untuk di ganggu atau diajak untuk bermusuhan, karena diirnya memiliki sifat pendendam yang sangat baik, mungkin di depan ia akan memaafkan, namun ia tidak akan lupa dengan orang tersebut sampai kapan pun.

 

SCENE 2:

Pada hari ini, Dama akan berangkat untuk kuliah, ia memiliki rumah yang dekat dengan kampusnya. Sama seperti biasanya dirinya selalu diantar oleh manajernya dan supirnya. Sesampai di kampus ia kembali berkumpul dan beraktivitas selayaknya anak kuliah pada umumnya. Namun, hari ini sedikit berbeda, karna hari ini dirinya memiliki jadwal yang sangat padat. Setelah selesai kuliah, dirinya kembali dijemput oleh manajernya dan supirnya, mereka balik ke rumah dan melanjutkan aktivitas untuk menuju ke lokasi syuting. Dirinya dan seluruh timnya, yaitu Om budi, Mas Rafly, Sir Fandy, Kak Dinda, Kak Amel, dan Kak Icha berangkat menuju lokasi syuting. Sesampainya mereka dilokasi syuting, dirinya mulai mempersiapkan diri untuk syuting, syuting berjalan selama kurang lebih 3 sampai 4 jam.

 

SCENE 3:

Di hari berikutnya, Dama kembali bersiap untuk pergi ke kampus, dirinya kembali diantar dengan supirnya dan manajernya yaitu om budi. Sesampai di kampus, dirinya bertemu oleh seorang cewek, yang mana cewek ini ialah pertukaran mahasiswi di kampusnya. Cewek ini bernama Citra, Citra masuk kedalam kelas Dama. Saat perkenalan, Citra memperkenalkan namanya,tempat tanggal lahirnya, dan darimana asalnya. Pada situasi itu, Dama yang biasanya kurang begitu tertarik dengan semua cewek yang ditemuinya, kali ini terasa sedikit berbeda, kali ini dirinya mersakan ada sesuatu yang ia sendiri pun tidak tau itu apa ketika melihat Citra. Ketika perkuliahan pertama selesai, Dama ikut dengan sahabatnya untuk makan siang di kantin, Dama masih belum berani untuk menyampaikan perasaan itu ke sahabatnya. Sesampainya di kantin, Dama mulai menghilangkan dan melupakan perasaan yang timbul pada saat Citra perkenalan di kelas tadi, aktivitasnya pun kembali seperti hari hari biasanya. Hari ini Dama tidak memiliki jadwal syuting hingga jam 18.00, ia akan pergi syuting jam 20.00. Sepulang kuliah dirinya kembali kerumah berssama sahabatnya, hal ini sering dilakukan oleh Dama. Di rumah mereka membahas tentang tugas perkuliahannya, setelah selesai mengerjakan tugas, mereka mulai mengobrol sembari makan,di tengah obrolan, salah satu sahabatnya yaitu haikal menanyakan kepada Dama, mengapa pada saat dikelas tadi dirinya hanya terdiam sembari melihat Citra perkenalan. Dama mengatakan, “ahh nggak, Cuma agak beda aja tadii”, Haikal kembali bertanya “Beda dimananya njirr, kayanya gua liat citra gak ada bedanya sama cewek yang pernah gua jumpain”, salah satu sahabatnya Putri juga menambahkan pertanyaan ke Dama, “hemm atau jangann jangann...”, Dama pun langsung menjawab “enggak wehhh.. gilak kali lu pada yee” hingga tersedak, dan semuanya mulai menertawakan Dama. Selesai makan, Dama menanyakan ke sahabatnya “besok kita ada tugas gak yaa gess..” dan Bela pun menjawab “kayanya gak ada dehh, soalnya minggu semalam kan dosennya gak jadi datang..”, “owh okelah, berarti besok gua bisa langsung ke lokasi syuting setelah pulang dari kampus, yess” jawab Dama. Setelah obrolan yang sangat panjang sahabatnya pun pulang dan Dama bersiap untuk pergi syuting pukul 20.00.

 

SCENE 4:

Keesokan harinya, Dama kembali berangkat ke kampus, setibanya di kampus Dama langsung masuk ke kelas untuk mengikuti pembelajaran kuliah hingga pukul 14.00. Namun, hari ini kondisi kesehatan Dama sedikit berkurang, ia mengalami sakit demam yang sangat tinggi, saat dijemput, om budi langsung membawa Dama ke dokter untuk berobat. Setelah di cek ternyata kondisi Dama lebih buruk lagi, ia mengalami penyakit asam lambung dikarenakan selalu telat makan pada saat syuting dan kuliah. Pulang dari berobat ke dokter, mereka langsung balik ke rumah untuk istirahat, dan hari ini Dama tidak dapat untukk pergi syuting, kak amel berinisiatif untuk kabarin sahabatnya bahwa besok Dama tidak dapat berhadir perkuliahan.

 

 

SCENE 5:

Di hari berikutnya kondisi Dama semakin memburuk, kak ica sudah menelfon dokter, dan dokter berkata untuk merujuk Dama ke Rumah Sakit. Setelah persetujuan yang telah dibuat, akhirnya Dama dibawa ke Rumah Sakit terdekat, dan langsung ditangani untuk penyembuhannya. Setelah situasi tenang, Dama mencoba untuk bertanya ke om budi, “om, kenapa gua dibawa ke RS.. padahal cuma asam lambung biasa..”, “mana adehh, asam lambung lu dah parah wehh, udah tenang aja ntar aja kok di RS..” jawab om budi.

 

SCENE 6:

Di hari kedua Dama berada di RS, kondisi Dama mulai sedikit membaik, hari ini seharusnya ia ada jadwal untuk syuting pada pukul 17.00, namun kak dinda membatalkan seluruh jobnya selama 5 hari kedepan demi penyembuhan Dama. Pada pukul 14.15, sahabatnya datang ke RS, Dama bingung, siapa yang memberitahukan sahabatnya lokasi RS dimana Dama dirawat, namun kak amel menjawab “itu kakak yang ngabarin ke mereka..kan handphone kamu kami yang pegang..”. dan haikal memulai percakapan, “dam, tadi dikelas citra nanyain elu lohh..”, “eh iya njirr, tadi gua juga dengerrr..” sahut bela, “hemm gimana kalau kita panggil aja Citra nya kemarii..” lanjut om budi, “gak usah ngada ngada lahh omm..” jawab Dama. Obrolan berlanjut saat pertanyaan dari Cika ditanyakan ke Dama, “ehh damm, emangnya lu suka ya sama Citra??”, “enggak kokk, gua mah orangnya gak mau fokus ke cewek duluu, gua mau fokus ke karir gua, yang penting gua punya uang,bisa bahagiain ortu gua, keluarga guaa,udahh itu aja udah buat gua bahagiaa..” jawab Dama. Setelah obrolan yang sangat seru diantara mereka, Dokter pun masuk untuk mengecek kondisi Dama, “hemm kondisi nya sudah mulai membaik, kemungkinan besok atau lusa sudah bisa balik ke rumah..” kata dokter yang baru saja memeriksa kondiisi Dama. “ahh alhamdulillah kalau gitu dokk, jadi saya bisa kembali aktivitas kaya biasanya, bisa syuting lagi dan bisa ketemu kawan saya di kampus..” sahut Dama. “hemm pingin ketemu kawan atau ketemu Citra tuhh..” sahut Cika, dan semua orang yang berada disitu tertawa mendengar jawaban Cika.

 

SCENE 7:

Di hari ke 4, kondisi Dama sudah membaik dan kembali fit, dan dokter mengatakan bahwa Dama sudah bisa balik ke rumah. Saat berada diperjalanan, Dama bertanya kepada kak dinda tentang jadwalnya hari ini, “kak dinn, hari ini jadwal gua apaan yaa??..” tanya Dama, dan kak dinda langsung menjawab “untuk hari ini kamu gak ada jadwal duluu, baru juga keluar dari RS..”, “hari ini kamu full istirahat dulu di rumah, jangan ada tamu yang datang biar kamu fit total..” jawab kak amel. Akhirnya sesampai di rumah, Dama langsung istirahat di kamarnya ditemani oleh mas rafly dan kak amel, Dama tertidur hingga pukul 18.00. Pada pukul 18.15 Dama pun terbangun dari tidurnya dan melanjutkan untuk sholat dan makan malam, selesai makan malam Dama pun melakukan briefing untuk jadwalnya besok hari.

 

SCENE 8:

Pada hari berikutnya, Dama pun berangkat ke kampus seperti biasa bersama supirnya dan Om budi. Saat tiba di kelas dama pun langsung bertemu dengan sahabatnya dan bertanya tentang tugas apa saja yang belum dilakukan oleh Dama selama dama berada di RS. “Kall, gua liat tugas lu dongg, yang selama gua gak dateng...” kata Dama ke Haikal. “hemm bentar gua liat duluu..” jawab Haikal. Setelah Dama mendapatkan tugas apa saja yang belum ia kerjakan, ia langsung mengerjakan tugas tersebut di kelas, tidak lama kemudian dosen mata kuliah pertama pun masuk dan memulai perkuliahan. Selesai mata kuliah yang pertama, Dama pun mengajak sahabatnya untuk mencari makan siang bersama, “gess kita cari makan dulu yukk..” kata Dama kepada sahabatnya, dan setelah iitu mereka pun pergi untuk mencari makan siang bersama. Setelah sekian lama mencari makan siang, mereka pun akhirnya makan di warung bakso dekat dari kampus mereka, disaat makan bakso Cika memulai obrolan dengan “ehh damm, kalau gak salah gua, citra itu pengen tau loh rumah lu dimana, soalnya kemarin dia kayanya mau jenguk eluu..”, “hemm tumben ada anak baru yang langsung mau tau alamat rumah guaa..” sahut Dama, “yehh citra itumah udah bukan anak baru lagii, dia udah kaya ketua gengnya dehh, Cuma dia itu baikk..” jawab Haikal. “haa ketua geng gimana maksud luu?..” sahut Dama sambil kebingungan, “yaa ketua gengg, dia itu ternyata humble banget walaupun ke orang baru..” jawab Bela sembari memakan baskonya. “Oohh..” jawab Dama dengan begitu singkat, padat, dan jelas. “idihh, kenapa sih luu responnya harus gituu njirr..” jawab Cika dengan sangat kesal, “ya terus gua harus jawab apa njirr..” lanjut Dama sembari tertawa, putri pun menjawab obrolan itu “damm lu ini sebenarnya suka sama cewek atau gimana nihh, kok kayanya setiap cewek yang deketin elu selalu lu cuekin..”, “ya suka lah gilak luu, lu kira gua gay apaa, gua masih normal kalii..” jawab Dama dengan kagetnya, “Dama mah emang gitu orangnyaa, selalu cuek sama orang baru, apalagi sama cewek..” jawab haikal seolah dirinya mengerti tentang diri Dama, “nahh gitu dongg sebagai sahabat yang baik lu harus support guaa..” jawab Dama sembari menepuk punggung Haikal. Setelah selesai makan bakso, mereka kembali masuk kelas untuk mata kuliah selanjutnya, pada mata kuliah ini, dosen membagi seluruh mahasiswa/i yang ada di kelas menjadi beberapa kelompok, dan Dama mendapatkan kelompok 1 yang berisi Dama, Haikal, Cika, Bela, Putri, dan Citra. Setelah pembagian kelompok dan tugas, mereka semua pergi untuk mengerjakan tugas kelompok, namun Dama mengatakan untuk mengerjakan tugas kelompoknya di perpustakan kampus, “gaiss, gimana kalau kita ngerjain tugasnya di perpustakaan ajaa, ntar lu ajak citra ya putt..” , namun perkataan Dama langsung dijawab oleh Cika seolah cika tidak setuju dengan perkataan Dama, “napa nggak dirumah lu aja dam, kan biasanya juga kita ngerjain tugas dirumah luu..”, “iyaa jugaa..” jawab Haikal secara spontan, “ahh gak dulu lahh, soalnya ada anak baruu..” jawab Dama yang kurang begitu dekat dengan Citra, “udahh tenang aja kan kita ada Bela, bestii barunya Citra di geng kitaa..” jawab Cika sambil menyenggol lengan Bela. “emm ohh iyaa, bisa tuhh..” jawab Bela sambil kebingungan karena daritadi dirinya membuka handphone, dan akhirnya mereka mengerjakan tugas di rumah Dama dan juga bersama Citra. Sampai dirumah Dama, citra mengajak ngobrol dengan Bela, “Ooo ini rumahnya Dama yaa..”, “hemm iyaa, ini rumahnya Dama, kita mayan sering lahh dateng kemarii..” sahut Bela, citra kembali bertanya kepada Bela, “emm emangnya dia tinggal sendirian yaa?? Orang tuanya kemanaa??”, “Ooo ini rumahnya milik diaa, rumah orang tuanya tuhh di depok, dia beli rumah didekat kampus,ya lagian dia kan juga sering syuting dan jadwal nya tuh padat banget, ditambah lagi lokasi biasanya syutingnya dia ituu di sekitaran inii..” jawab Bela dengan nada yang rendah dan sedikit berbisik dengan citra, “Ooo ternyata dia artis tohh, sering syuting jugaa, gua kira cuma anak kuliah biasa yang orangtuanya tuh kaya bangett..” jawab citra dengan nada yang rendah dan berbisik juga dengan Bela. “owh iya, kenalin nama gua agung dama, tapi sering dipanggil dek dama, ini rumah guaa, mereka bestii gua sejak SMA dan mayan sering juga dateng kerumah gua, owh iyaa, anggap aja kaya rumah sendiri yaahh..” sahut Dama yang baru saja mengganti baju dan membawa laptop, “cieeee, sok iyee lu kenalan ama diaa, padahal di kampus sering banget jumpaa..” sahut haikal sembari tertawa. “cieeeee...” kembali disahut oleh semua sahabatnya, “apaan sih lu padaa, kan gua cuma kenalin diri doangg, dan menyambut dia dateng kerumah gua pertama kalii..” jawab Dama, “hemm alesann, yaudah hayukk kita kerjainb..” jawab Bela. Selesai mengerjakan tugas, semua sahabanya Dama dan Citra balik kerumah mereka masing masing dan Dama melanjutkan aktivitasnya untuk pergi syuting pukul 20.00.

 

 SCENE 9:

Keesokan harinya, Dama tidak dapat hadir dalam perkuliahan dikarenakan dirinya harus melakukan syuting di pagi hari, dan ia melanjutkan untuk bersiap menuju ke lokasi syuting. Selama diperjalanan Dama memikirkan tentang Citra, “hemm ternyata citra se humble ituu yaa, gua kira bakalan susah banget ngobrol sama diaa..” kata dama dalam hati. “tapi gua juga gak suka sihh sebenarnya, gua kan juga gak terlalu mikirin banget tentang pacaran, tapii..” tanya Dama kepada dirinya sendiri, tanpa disadari akhirnya Dama pun sampai di lokasi syuting. Setelah berada di lokasi syuting selama kurang lebih 7 jam, dirinya kembali ke rumah untuk istirahat dan mempersiapkan dirinya untuk kembali pergi ke kampus.

 

SCENE 10:

Keesokan harinya, Dama telah sampai di kampus dan langsung menuju ke kantin untuk membeli air mineral, sesampainya di kantin dirinya berjumpa dengan kawan lamanya, dan Dama pun sempat mengobrol sebentar dengan kawan lamanya. Setelah dari kantin dirinya masuk ke kelas untuk kuliah. Pada saat waktu istirahat, Citra berencana untuk menemui Dama, Hari ini mungkin menjadi hari yang sedikit berbeda untuk Citra, karena hari ini dirinya ingin mencoba mengobrol secara langsung oleh Dama, “damm, bisa ngobrol bentar gakk???..” tanya citra kepada Dama yang sedang merapikan buku-buku nya, “emm boleh kokk..” jawab Dama. Setelah mendapatkan susana yang pas, akhirnya citra memulai obrolan, “emm dam, gua denger denger lu itu kurang begitu suka sama cewek yaa???..”, “ya kalau suka, gua suka sama cewek, Cuma gua gak mau terlalu begitu serius hubungannya, Cuma sebatas teman aja, because, gua itu juga belum mau pacaran masih fokus ke karir gua..” jawab dama dengan santainya, “Ooo gituu, terus lu rencana mau fokus ke pasangan di umur berapa???..” tanya citra lagi, “emm paling saat gua udah capek untuk bertahan di karir gua sihh..” jawab Dama, “Ooo, baikklaahh, ternyata lu itu cowok yang langka bet yahh..” jawab citra sembari tertawa, “Hahaha, langka gimana nih njirrr..” jawab dama sambil tertawa tipis, “Ya langka aja, soalnya sebelum gua pindah kemari, gak ada cowok yang tipikal eluu.. , okedehh tenkyu ya udah mau ngobrol ama guaa, kapan kapan kalo gua mau ngobrol lagi boleh kann???.. soalnya lu keliatan sibuk bet dengan karir eluu..”, tanya citra untuk mengakhiri obrolan ini, “boleh kokk, tapi kalo gua sempat yaa, hahah..” jawaab Dama. Setelah obrolan yang panjang mereka berdua akhirnya mengakhiri obrolan tersebut dan melanjutkan aktivitas mereka masing-masing.

 

SCENE 11:

Setelah selesai mengobrol dengan citra, dama pun langsung pulang dan bersiap untuk pergi ke lokasi syuting. Syuting hari ini, Dama sedikit tidak fokus karenaa ia masih memikirkan tentang obrolannya dengan citra tadi pagi, dirinya melakukan kesalahan dialog sebanyak 11 kali, dan sempat ditegur oleh sutradara dikarenakan dirinya tidak fokus dan lupa dengan dialognya, akhirnya dirinya diberi waktu untuk istirahat untuk bisa fokus dalam proses syuting. Setelah beristirahat, dirinya kembali syuting dan akhirnya ia bisa fokus dalam proses syutingnya, selesai syuting ia menemui sutradara untuk meminta maaf karena ia tidak fokus selama syuting tadi, “Mas apip, maaf yahh, gua tadi kurang fokus..” kata Dama kepada sutradaranya, “Oohh yowess rapopo, sing penting esok jangan gak fokus lagii.., emang tadi mikirin siapa sih damm...” jawab mas apip sambil bertanya kepada Dama, “emmm, nggak ada mikirin siapa-siapa sihh..” jawab Dama sambil malu-malu, “Hemm keliatan atuh mas dari muka mas malu-malu jawabnyaa...” jawab mas apip sambil tertawa tipis, “mas apip bisa aja buat orang malu njirr, okelah mass sekali lagi maaf yahh..” jawab apip sambil malu-malu. Setelah meminta maaf kepada mas apip, dirinya sekalian berpamitan untuk balik ke rumah.

SCENE 12:

Hari ini adalah hari sabtu, dan Dama telah janji dengan sahabatnya untuk kumpul dirumahnya dan nanti sore mereka akan pergi untuk menonton film terbaru di bioskop. “hemm, telfon mereka dulu dehh, jadi apa kagak yaa mereka kemari..” kata Dama sembari menelfon sahabatnya. “ehh lu dah dimana kall, jadi apa kagakk??.., yang lain juga gimana??..” tanya Dama dalam telfonnya dengan haikal, “sabar wehh, ini lagi dijalan, gua ama putri nihh berdua cika sama bela gak tau kamii..” jawab haikal sambil mengendarai motornya. “yaudah gua tunggu dirumah yaa..”, “iya lu coba telfon bela sama cika jadi apa kagak mereka..” jawab haikal, “iyee entarr, hati hati luu..” jawab dama sambil mematikan telfonnya, “ehh bell lu dah dimana??..” tanya Dama dalam telfonnya dengan bela. “sabar, gua udah di taxi online nihh ama cika, kami barengann..” jawab bela saat berada dalam mobil. Setelah mereka sampai di rumah dama, mereka langsung mengerjakan tugas mereka, setelah selesai mengerjakan tugas mereka pun pergi untuk menonton bioskop, mereka semua pergi menggunakan mobil dama, jarak bioskop dari rumah dama hanya 1 km saja, jadi yang mengendarai mobilny adalah Dama, sedangkan manajernya semua naik mobil yang berbeda. Selama diperjalan, mereka membahas semua topik yang sedang hangat di TikTok, hingga akhirnya mereka sampai di mall tempat bioskop tujuan mereka. Setelah turun dari mobil, mereka langsung naik ke bisokop dan memesan tiket, sedangkan manajer Dama, mereka akan keliling di mall dan tidak ikut untuk menonton film. Setelah membeli tiket mereka langsung masuk ke studio dan bersiap untuk menonton film selama 2 jam setengah. Setelah 2 jam setengah lamanya, film pun selesai dan mereka pun keluar dari studio dan mencari manajernya dama, dan ternyata manajer Dama berada di tempat makan sebelah bioskopnya. “kak dindaa..., kami keliling keliling dulu yahh, si bela ada yang mau dicari nyaa..” kata Dama kepada manajernya, “owh okehh, kami nunggu disini aja yaa..” jawab kak dinda. Akhirnya setelah izin, mereka pun pergi untuk berkeliling mall tersebut dan berbelanja baju serta sepatu, pada saat membeli baju, Dama dibuat terkejut karena ada beberapa orang yang mengenalnya dan mengajak dirinya untuk berfoto, situasi dama kini sudah mulai panik, dikarenakan saat bertemu dengan orang yang ingin meminta foto dengan ia, dirinya selalu ditemani oleh manajernya, namun akhirnya tanpa disadari manjernya datang dan menyelamatkan dama dari kerumunan orang orang yang ingin berfoto dengannya, hiingga akhirnya mereka semua langsung balik dan meninggalkan mall tersebut, sesampainya dirumah, Dama mengatakan akan ada Gala Premier film yang dibintanginya esok hari yaitu hari minggu di mall pusat kota. “ehh gess, besok kayanya gua ada jadwal Gala Premier film gua, lu pada mau ikut kagakk??..” tanya Dama kepada sahabatnya. “emm gua ama cika mungkin besok bakalan gua kabarin,..” jawab bela, “kalau gua ama putri bisa bisa aja sihh..” jawab haikal, “owh okehh, berarti besok jam 8 gua tanya lagi ya, jadi apa kagaknya lu pada..” tanya Dama, “iyeee..” jawab serentak semua sahabatnya.

 

SCENE 13:

Keesokan harinya Dama pun bersiap untuk pergi ke Gala premier filmnya pada pukul 09.00, pada pukul 08.00 Dama sudah mulai bergerak dari rumahnya dan mengabari sahabatnya untuk berjumpa di lokasi. Setiba di lokasi, Dama pun langsung bersiap di ruang make up dan melakukan breafing untuk Gala premier filmnya. Gala premier pun dimulai dan Dama sangat menikmati acara nya tersebut, namun begitu kagetnya Dama pada saat berjumpa dengan Citra, “ehh dam, congrats yahh buat film eluu..” kata citra sembari menepuk punggung Dama dari belakang, “ehh citraa, lu tau dari mana hari ini ada acara guaaa??..” jawab Dama sambil kaget dan bertanya-tanya, “tuhh dari yang lagi duduk di atas sana, wkwk..” jawab citra sembari menunjuk sahabat-sahabatnya Dama, “Njirrr, gua kira siapa wehhh..” jawab Dama sambil tertawa, “selesai acara lu jumpain gua ya nantii..” kata citra ke Dama seperti ingin menyampaikan sesuatu, “hemm iyaa, emang mau ngapainn..” jawab Dama yang baru saja ditinggal oleh citra.

 

SCENE 14:

Setelah selesai acara, Dama pun menghampiri citra dan sahabatnya di cafe dekat bioskop, “ehh gaesss, gimana gimanaa, apanihh yang mau dibahass??..” kata Dama sembari duduk, “nihh citra mau ngomongg..” jawab haikal yang sudah tau cerita dan masalahnya, “emm jadi gini damm, gua tuhh mau balik lagi ke kalimantan, soalnya ortu gua tugas lagi di kalimantan balikk, so well gua juga harus ikut pindahh..” jawab citra yang perkataan nya dipotong oleh dama, “lohh kok tiba tiba ginii??..” jawab dama sambil terkejut, “emm ya kaya gituu, dan gua sebenarnya udah tau kalo sebenarnya lu itu satu satunya cowok yang ada di kelas yang anti banget sama yang namanya pacaran.” Jawab citra seperti merasa bersalah, “dan gua mau minta maaf kalo misalnya selama ini gua terlalu deket banget ke elu dan buat elu mikir kalo gua itu naruh feel sesuatu ke eluu..”, “emm kalo jujur sihh iya citt, dari awall lu ketemu gua di kelas, gua kaya ngerasain feel yang beda dari cewek cewek yang gua temuin di kampus ituu, lu itu kaya berani beda dari yang lainnya..”, “jadi elu gimana besokk??..” jawab Dama, “besok mungkin gua bakal pamitan di kelas buat say thank you buat temen temen kelas, setelah itu mungkin gua bakal langsung ke airport..” jawab citra yang masih merasa bersalah, “gua juga bilang thank you banget buat elu citt, udah mau membuka pikiran gua tentang cewe dibantu oleh sahabat sahabat gua inii, dan gara gara elu, gua jadi sadar tentang artinya perempuan yang sebenarnya..” jawab dama. Setelah obrolan yang sangat panjang dan sedih, mereka pun akhirnya pamitan untuk balik ke rumah masing masing, selama diperjalanan, Dama kepikiran dengan semua yang dilakukan citra selama ini, yang mana sebenarnya citra menyampaikan beberapa pesan penting tentang arti dari perempuan yang sebenarnya, “kayanya setiap pertemuan gua ama citra punya arti tersendiri dehh, masa Cuma gara gara ketemuan tadi gua sampai ilfeel gitu sihh, Damm sadar dammmm..” kata dama di dalam hati.

 

SCENE 15:

Keesokan harinya, saat di kampus citra pun berpamitan dengan teman teman sekelas untuk balik ke kalimantan. “emm buat teman teman semua, thank you yaa udah mau berteman ama gua, udah mau nerima gua disini walaupun gua orang baru buat kalian, Cuma ini juga dikarenakan ortu gua harus balik tugas ke kalimantan, but it’s okeyy, kalian masih bisa kokk WA gua atau kita buat zoom meet ntarr..” kata citra berdirii di depan kelas, terlihat suasana kelas pun mulai sedih dan setelah berpamitan citra pun langsung izin dengan dosen pembimbing akademiknya dan langsung keluar untuk berangkat ke airport. Namun, kondisi dama saat ini sangatlah bingung, karena dirinya masih bertanya tanya apa sebenarnya arti dari setiap pertemuannya dengan citra.

 

SCENE 16:

Setelah citra balik ke kalimantan, hari hari Dama kembali seperti biasanya, ia kembali ke kampus seperti biasa tanpa citra, dirinya kembali syuting seperti hari hari biasanya, dan dia kembali beraktivitas dan berjumpa dengan perempuan yang sangat berbeda dengan citra, namun dirinya masih bertanya tanya tentang apa tujuan dari setiap pertemuannya dengan citra, namun dirinya tidak berani untuk bertanya dengan orang lain.

 

-BERSAMBUNG-

 


Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (1)