Brayatanu tumbuh di bawah tekanan untuk memenuhi ekspetasi bundanya. Ia selalu iri dengan kehidupan kembarannya yang bebas dan menyenangkan. Ia pun ingin mendapatkan kasih sayang Bunda. Apakah "disayang" merupakan kata mustahil bagi dirinya?

Sementara itu, keinginan Arsena hanyalah menjadi adik yang dapat dibanggakan kakaknya. Ia merasa malu jika disandingkan oleh prodigi seni seperti Brayatanu. Arsena pikir, dengan giat belajar dan menjadi dokter terampil, dia bisa membuat kakak dan bundanya bangga. Bisa, kan?