Masukan nama pengguna
Ketika Gadis yang dulu mencintai Tuhannya dan kini jauh dari Tuhan dan sebabkan adanya lingkungan yang tak selalu menganggap dirinya ada, ia memiliki sebuah hobby dan memiliki dunia yang sangat indah untuk di pandang tetapi lingkungannya beranggap dia gadis pembawa sial, kenalkan namaku Ayra Tanaya. Gadis menyukai dunia senja tapi dia benci dunia yang begitu kejam dimatanya. Ayra Gadis muslimah yang dihina karena memiliki kekurangan serta kecerdasaan yang begitu kekurangan waktu ia masih kecil. Ayra yang tak bisa mengungkapkan dan menyimpan kepedihan namun saja Ayra tetap saja dimata orang lain. cinta bukan seolah memiliki namun menghargai setiap adanya kasih sayang, pendapat yang tak selama ini orang lain dengar membuat Ayra terkena penyakit. terlalu jahat mulut orang sempurna yang menganggap prestasi Ayra hanya kata bualan yang sulit Ayra terima. setelah dia mendapatkan segudang prestasi tetapi orang lain memanggap Ayra anak paling bodoh yang tak bisa di harapkan. dia mengharapkan semua orang memujinya namun kenyataannya berbalik justru dia merasa diperlakukan tak adil di lingkungan yang Ayra tinggal. ingin berteriak dan ia ingin melampiaskannya tetapi orang selalu beranggapan Ayra adalah gadis bodoh yang tak tahu apapun.
ia pergi ke sebuah kota dan Ayra berteriak dan mengungkapkan kekesalannya lewat mabuk, Ayra sempoyongan akibat mabuk serta kekesalan yang dia punya bahkan terintas dibenaknya untuk mengakhiri hidupnya. "ARGHHH". teriakan frustasi
Ayra Tanaya pencinta senja namun ia jauh dari Tuhan yang beranggapan dunia ini selalu bilang Ayra gadis yang tak beruntung soal hidup, hidup yang sempurna namun dipatahkan dengan kata-kata yang tak pantas ditelinga serta otaknya dengan kata sebutan pembawa sial dan gadis yang tak bisa diharapkan di lingkungan pertemanan yang bilang dia wanita kurang baik. "APA AKU SEBODOH ITU?". Ayra yang hilang kendali tetapi dia berusaha tidak minum, bagi Ayra mabuk adalah tempat yang paling ternyaman untuk mengungkapkan segala apa yang ia rasakan dan menghindari pembicaraan negatif dari orang lain.
Khansa teman Ayra yang selalu mendukung kegiatan Ayra kini berpihak kepada Stella saingan Ayra saat ia mengikuti lomba olimpiade waktu Ayra di bandung saat kuliah, Ayra gadis paling pintar akan tetapi Stella berasumsi bahwa Ayra adalah saingannya. Stella berteman saat Ayra belum menjadi juara peringkat pertama sekabupaten. mengingat saat kejadian di bandung ia tak bisa melupakan saat Stella menghina Ayra dengan sebutan kata bodoh sedangkan Khansa yang belum mengenal Stella bahkan dia juga menghina Ayra dengan sebutan wanita pelacur. Apakah Ayra menjadi penjahat kota dengan cara mabuk untuk menghilangkan rasa kekesalannya. Dunia terlalu jahat buat kita yang lemah, seorang pria menyukai Ayra bahkan mengagumi Ayra namun Ayra menolaknya dia tahu jika Stella menyukai pria yang menyukai Ayra yang membuat Stella merasa cemburu jika semua mendekati Ayra sehingga Stella menghasut orang sekitar yang Ayra sayang bahkan Khansa sekalipun teman berbeda fakultas yang Ayra sudah sangat dekat justru menaruh luka sangat mendalam. "Sial kau Khansa kenapa kau jahat kepadaku" menyembuhkan luka yang bertahun-tahun dan hingga Ayra terkena depresi akibat orang sekitarnya bahkan beranggapan dunia yang terlalu jahat untuknya.
Andai kejadian saat olimpiade Ayra tak di nobatkan menjadi juara lomba olimpiade waktu di bandung dia tidak akan dibenci oleh semua orang bahkan orang terdekat sekalipun tak ingin melihat Ayra pintar serceca hidup sekalipun semua orang beranggap Ayra pantasnya diperlakukan sangat tidak terhormat layaknya seorang binatang kotor yang sedang meludahkan air liurnya. dunia begitu kejam untuk Ayra hidup tetapi dia bertahan dengan segala penghianatan itu. "Khansa BRENGSEK". Raga yang hidup tapi jiwa yang mati sebuah kontradiksi yang menyakitkan, Tubuh yang bergerak, tapi hati yang selalu diam.
Dunia malam menjadi tempat yang selalu dia mengungkapkan segala kesedihan, apakah dia beruntung dengan semuanya ataukah dia justru diperlakukan tak baik, jika orang baik seperti Ayra dijadikan kambing hitam lantas adakah orang baik yang selalu Ayra jadikan tempat untuk singgah. "ARGHHHHHH dunia teramat kejam buatku". jari yang selalu Ayra cengkram dengan erat hingga jari jemari kecil itu berdarah.
Seorang malaikat kecil datang kehidupan Ayra dan melepaskan segala bentuk kekesalan yang Ayra ingin lepaskan. "Halo Ayra cantik."sapaan yang penuh kehangatan yang tak selama Ayra dengar dari orang sekitar yang selalu beranggapan dan berasumsi kalau dia adalah cewek pembawa sial dilingkungan sekitarnya. luka yang Ayra rasakan akibat penghianatan orang yang ia percaya justru memberinya sebuah luka yang mendalam.
Keadaan Senyap tatapan Ayra terlihat kosong tak menyadari bahwa ada orang lain yang saat ini berada di sampingnya. "kamu siapa? sepertinya aku tak mengenalmu" perasaan itu terus saja membuat Ayra takut dengan kehadiran orang baru yang membuatnya semakin dia trauma dan mengingat luka waktu kejadian di bandung yang membuatnya depresi. "Saya diperintahkan untuk membantu segala masalahmu". tatapan Ayra terlihat bingung siapa yang mengirimkan wanita misterius ini ke rumah.
Ayra sedikit was-was dengan wanita misterius itu yang datang kerumahnya, dia sudah sangat hancur berkeping-keping akibat orang sekitarnya sangat tidak menyukainya bahkan melihat Ayra berprestasi semua orang mengunjingnya dengan sebutan wanita bodoh dan juga dengan sebutan yang sangat tak pantas ditelinganya. mimpi Ayra yang hancur disebabkan oleh orang terdekatnya bahkan lingkungan sekitarnya berasumsi dia wanita sampah yang tak pantas untuk dimiliki bahkan diperjuangkan. "ARGHHH". Teriakan Histeris Ayra itu keluar lagi sampai terdengar ditelinga wanita misterius yang selalu melihat keadaan Ayra. "Teriakan saja jika itu membuatmu lega!".
Ayra meneriakkan teriakannya sekeras mungkin untuk mengungkapkan kekesalann yang Ayra pendam selama ini, hingga ia tertidur pulas. sungguh bila kejadian seperti apa yang Ayra inginkan terdengar sangat menyakitkan bila itu kejadian hal sama dilingkungan terdekat kita. Wanita misterius langsung memindahkan Ayra ke tempat tidur yang dimana dia sangat ingin buat terlelap bahkan tidak ingin melihat dunia lagi. "Aku harus memindahkan dia ketempat tidur agar dia bisa istrirahat dengan tenang, besok aku akan datang kembali jika dia sudah merasa membaik!". Wanita misterius itu mengangkat tubuh Ayra dan membawanya ke kamar untuk meletakkan dia yang sedang kelelahan.
Pagi harinya Ayra terbangun dari tidur dengan tatapan kosong dia berusaha untuk tak mengingat waktu kejadian selama Olimpiade di bandung dan tidak dinobatkan sebagai juara teman baiknya kini tetap bersamanya, apakah orang pintar terlahir selalu di rendahkan oleh orang lain. Sungguh miris sekali dunia sekarang. tatapan yang penuuh kekosongan jiwa yang dipenuhi rasa sakit dan tidak mau mengingat kejadian tiga tahun lalu justru orang lain memperlakukan Ayra sangat tidak terhormatnya."orang pintar seperti aku mana ada yang ingin berteman". kemurungan Ayra di dalam kamar ia biasanya pergi ke sebuah pesta dan dimana pesta itu terdapat minuman keras yang membuatnya merasa lebih tenang.
Wanita misterius itu datang kembali untuk melihat keadaan Ayra yang dunianya sedang kacau yang perlu bantuan penangganan medis. Depresi Ayra saat ini sungguh tidak tertolong. "Hai, Ayra kamu sehat?". Ayra tidak menyaut dengan kata sapaan dari wanita misterius itu, sungguh gadis yang malang. sungguh sangat tega sekali orang itu sampai membuat gadis sebaik ini kehilangan masa mudanya. suatu ketika ia sadar dari lamunan. "Tidak apa-apa keadaan saya sudah membaik, Sejak kapan kau datang kemari sudah mengetuk pintu." Bohong Ayra, Ayra sangat tidak fokus sampai dia kedatangan wanita misterius ini Ayra tidak memperhatikan jika ada tamu. Wanita misterius itu sangat tahu jika Ayra sangat membutuhkan pertolongan psikiater tetapi Ayra menolaknya. "Saya sudah mengetuk pintu rumahmu tetapi kau saja tidak mendengarkannya". Wanita itu sangat mengerti jika Ayra sedang berbohong, Sungguh wanita misterius ini sangat kasihan dengan keadaan Ayra yang begitu memburuk.
Kesehatan yang dimana tidak seharusnya Ayra derita kini dia harus merasakan rasa sakit itu, sakit yang tidak pernah Ayra rasakan sebelumnya. rasa kecewa yang Ayra punya justru membuat keadaannya semakin memburuk. Mahasiswa paling cantik serta pintar ini harus kehilangan mentalnya, dunia memang tak adil untuk Ayra yang baik.