Mengalami cedera saat final turnamen nasional voli tingkat SMP membuat Jonatan trauma. Kesalahan dirinya saat mendarat seusai melakukan jump smash membuat Jonatan harus melewatkan beberapa bulan di rumah sakit. Setelah itu, Jonatan tidak mau lagi berurusan dengan bola voli. Bahkan, Jonatan memutuskan untuk pindah ke SMA yang tidak mempunyai ekskul voli.

Ketika masuk perkuliahan, Jonatan bertemu lagi dengan salah satu anggota tim voli saat SMP sekaligus teman dekatnya sedari kecil, yaitu Alvito. Alvito pun berusaha mengajak Jonatan untuk kembali ke dunia voli. Meskipun sudah berusaha keras menolak, Alvito tetap terus meminta Jonatan untuk bergabung. Apalagi, klub voli kampus mereka terancam akan dibubarkan jika tidak kunjung berprestasi. Pilihan yang berat pun harus segera diambil Jonatan.