[Book 3: Bloomed Flower Place: Petals Before the Storm]

Terjebak di padang bunga, tubuhnya kian hari kian menyerupai monster rusa—penjaga sunyi yang hanya makan, tidur, dan meminum air dari hutan. Hingga suatu siang, tatapan asing menyapanya dari tepi padang: seorang anak laki-laki. Bukan orang biasa—dia adalah teman masa kecilnya, cinta pertama yang hilang di tengah kekacauan mutasi.

Meski tak lagi mampu berbicara bahasa manusia, mereka saling memahami lewat tatapan dan isyarat. Hari-hari singkat penuh kehangatan itu berakhir saat anak laki-laki itu kembali bersama Avant, pasukan khusus The Mother. Tanpa paksaan, ia dibawa pergi, namun mutasi telah melaju terlalu jauh.

Dalam upaya putus asa, The Mother—yang menyayangi anak itu seperti darah daging—mengizinkan eksperimen berbahaya. Hasilnya menyelamatkan manusia, namun menghapus semua kenangan sang anak. Dan sebelum bunga sempat mekar sempurna, badai pun datang.