Tsabita bekerja sebagai penerjemah lepas yang terobsesi dengan kematian, semenjak ditinggal mati oleh kedua orangtuanya. Sebagai gadis yang cukup religius, dia tahu bahwa bunuh diri adalah dosa besar. Tetapi dia tidak mampu melawan bisikan-bisikan kematian setiap kali berada di ketinggian, melihat benda tajam, ataupun hal-hal yang dapat mendekatkannya dengan kematian. Dia kemudian tanpa sengaja bertemu dengan Bara, kawan masa lalunya yang menjadi pengacara pembela HAM di lembaga advokasi lingkungan hidup. Mereka berdua lalu mengingat masa SMA mereka yang penuh perdebatan. Bersama Bara kemudian dia mengadili apa saja yang terjadi selama ini dalam hidupnya.