Empat sahabat, satu pendakian, dan sepuluh tahun yang lenyap.
Rian, bersama Maya, Dito, dan Sita, hanya ingin menikmati liburan di Gunung Gede Pangrango. Namun, saat mereka kembali turun, dunia telah bergeser. Waktu tidak hanya berhenti; ia melompat, membawa mereka ke masa depan yang mengerikan: sepuluh tahun telah berlalu, dan hanya fisik mereka yang tak berubah.
Bagi Rian, pukulan terberat datang dari rumah. Aisha, tunangan yang ia cintai dan janjikan pernikahan, kini telah menikah dengan Andi, kakak kandungnya sendiri. Sebuah keluarga baru telah terbentuk di atas puing-puing masa lalu Rian, meninggalkan luka yang menganga di hati.
Derita tak berhenti di situ. Maya, Dito, dan Sita, teman-temannya yang senasib, justru mengalami efek mengerikan. Mereka "gagal" beradaptasi dengan lompatan waktu: ingatan Maya terpecah belah, organ Dito kacau, dan Sita terperangkap dalam kondisi vegetatif, tak sadarkan diri.
Di tengah kehancuran, Rian menemukan sebuah anugerah, atau mungkin kutukan: Resonansi Temporal. Ia bisa melihat "gema" masa lalu, merasakan jejak waktu, dan mendengar bisikan realita yang tersembunyi. Kekuatan ini adalah satu-satunya harapannya untuk mengungkap misteri di balik Gunung Gede, dan menyelamatkan teman-temannya yang sekarat.
Mampukah Rian melawan kekuatan yang bahkan mengendalikan waktu? Bisakah ia mengembalikan apa yang telah dicuri, bahkan jika itu berarti menghancurkan kebahagiaan orang yang ia cintai, atau mengorbankan eksistensinya sendiri?