Ketika Syari'at dibelenggu tradisi.

"Apa yang kamu inginkan untuk menikahiku? Aku bukan seorang wanita tempat berlindung syahwat suaminya." Hafidza Khaira Lubbna

"Aku berharap menikahimu adalah amal ibadah yang Allah sukai, untuk menghantarkan kita menuju surga-Nya" Sabiq Fatahillah

"Jika Aku mengenal Tuhanmu, apa kamu akan bersedia menungguku dan menjadi pendampingku?" Nathaniel Ezeikel Rothschild

Di balik kecantikan yang hampir sempurna, nyatanya tak menjadikan Hafidza Khaira Lubbna cepat menikah. Justru ia berkali-kali ditolak. Padahal impiannya menikah diusia muda. Hingga akhirnya diusia yang hampir menjelang kepala tiga dan menyerah untuk menikah. Tiba-tiba seorang pria yang tidak percaya dengan Sang Maha Esa, yang selama ini membencinya, menyatakan ingin menjadi penyempurna agamanya. Lantas apa yang akan dilakukan Khaira? Menerimanya atau menunggu pria yang seiman?

Baca kisahnya Hafidza Khaira Lubbna dalam novel MELUKIS PERNIKAHAN. Novel perjalanan menemukan cinta sejati yang begitu rumit dan berbelit dalam belenggu tradisi.