Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Jalan hidup seorang Winda Wijaya berubah ketika bertemu dengan Elang Dharmawangsa pada sebuah pesta pernikahan salah satu pejabat tinggi di Surabaya. Sebagai salah satu putri pengusaha ternama di Tulungagung, tentu saja mudah bagi Winda untuk mendapatkan jodoh dari kalangan atas. Namun, hatinya sudah tertambat pada Elang yang juga dikenal sebagai pemilik media besar di Surabaya.
Demi mendapatkan pujaan hati, Winda yang lulusan hukum rela mengubah cita-citanya dengan menjadi wartawan di media milik Elang Dharmawangsa. Namun, dia harus menelan pil pahit saat mengetahui pujaan hatinya sudah berkeluarga. Sempat terpikir untuk berhenti dari pekerjaannya, namun jiwanya sudah terlanjur menyatu dengan profesinya.
Winda Wijaya mencetak berbagai prestasi dengan laporan-laporannya yang detil dan memikat pembaca Surabaya Media. Berbagai penghargaan nasional pun menghiasi portofolio hidupnya. Profesi jurnalis baginya sama seperti Elang Dharmawangsa, memenuhi seluruh relung hati dan jiwa, tak bisa dilupakan ataupun ditinggalkan.
Setelah 11 tahun menanti, perasaannya mulai berbalas. Tanpa disadari, Elang telah menyimpan kekaguman pada sosok Winda yang pemberani, tegas, cerdas, judes, dan apa adanya. Keduanya merajut kasih dalam kesunyian, kesunyian yang benar-benar sunyi, hingga akhirnya sampai ke altar pernikahan pun dengan jalan yang sunyi. Tak ada satupun kerabat atau sahabat yang menyaksikan penyatuan sakral keduanya. Elang dan Winda membangun rumah tangga yang tersembunyi dari keramaian dunia.
Dari pernikahan ini, Winda tak memberikan seorang anakpun kepada Elang. Secara sadar Winda tak menginginkan kelahiran seorang anak dalam rumah tangganya. Ia tak ingin anaknya bernasib sama dengan keponakannya, harus menderita akibat perceraian kedua orang tuanya. Keluarga Winda memang bukan keluarga yang harmonis.
Ayahnya dikenal sebagai pria yang kerap bergonta-ganti pasangan. Kakak perempuannya, lebih memilih hidup dengan kekasih sesama jenisnya di Swiss, meninggalkan keluarga yang dicintainya. Kakak lelakinya, seorang duda (ditinggal meninggal istri) menikahi karyawannya tanpa restu dan tanpa sepengetahuan ayah ibunya. Sedangkan adik perempuannya yang menikah muda harus rela membesarkan putri semata wayangnya seorang diri setelah memutuskan berpisah dengan suaminya.
Karena itulah, Winda tak ingin melahirkan seorang anak yang hidupnya kelak akan dipenuhi dengan penderitaan. Pilihan Winda untuk tidak melahirkan seorang anak adalah keputusan yang tepat. Istri sah Elang yang mencium perselingkuhan suaminya, datang memisahkan jalinan kasih antara Elang dan Winda setelah 6 tahun bersama sebagai sepasang suami istri.
Selama berpisah dengan Elang, Winda dihibur oleh kehadiran Meutya, mahasiswa pemagang yang akhirnya bekerja di tabloid Hawa. Hubungan keduanya bagai ibu dan anak. Banyak persamaan sifat dan hobi di antara keduanya. Meutya pula yang meyakinkan Winda untuk bisa bertahan hidup tanpa Elang.
Tentu saja saran itu berat, karena Winda mengetahui bahwa Elang selama ini tak hidup serumah dengan istri sah-nya, Elang tinggal sendiri di apartemen yang dihadiahkan Elang untuk Winda. Ada keinginan untuk menemani, hidup menua bersama. Namun, setelah dipikirkan baik-baik, Winda menerima saran Meutya. Ia menemui Elang untuk mengucapkan salam perpisahan.
Baik Elang, istri sah-nya (Laksmi), maupun Winda tak ada yang saling memiliki secara utuh. Ketiganya hidup terpisah, seorang diri. Menghabiskan hari tua dalam kesunyian yang memilukan hati.
Demi mendapatkan pujaan hati, Winda yang lulusan hukum rela mengubah cita-citanya dengan menjadi wartawan di media milik Elang Dharmawangsa. Namun, dia harus menelan pil pahit saat mengetahui pujaan hatinya sudah berkeluarga. Sempat terpikir untuk berhenti dari pekerjaannya, namun jiwanya sudah terlanjur menyatu dengan profesinya.
Winda Wijaya mencetak berbagai prestasi dengan laporan-laporannya yang detil dan memikat pembaca Surabaya Media. Berbagai penghargaan nasional pun menghiasi portofolio hidupnya. Profesi jurnalis baginya sama seperti Elang Dharmawangsa, memenuhi seluruh relung hati dan jiwa, tak bisa dilupakan ataupun ditinggalkan.
Setelah 11 tahun menanti, perasaannya mulai berbalas. Tanpa disadari, Elang telah menyimpan kekaguman pada sosok Winda yang pemberani, tegas, cerdas, judes, dan apa adanya. Keduanya merajut kasih dalam kesunyian, kesunyian yang benar-benar sunyi, hingga akhirnya sampai ke altar pernikahan pun dengan jalan yang sunyi. Tak ada satupun kerabat atau sahabat yang menyaksikan penyatuan sakral keduanya. Elang dan Winda membangun rumah tangga yang tersembunyi dari keramaian dunia.
Dari pernikahan ini, Winda tak memberikan seorang anakpun kepada Elang. Secara sadar Winda tak menginginkan kelahiran seorang anak dalam rumah tangganya. Ia tak ingin anaknya bernasib sama dengan keponakannya, harus menderita akibat perceraian kedua orang tuanya. Keluarga Winda memang bukan keluarga yang harmonis.
Ayahnya dikenal sebagai pria yang kerap bergonta-ganti pasangan. Kakak perempuannya, lebih memilih hidup dengan kekasih sesama jenisnya di Swiss, meninggalkan keluarga yang dicintainya. Kakak lelakinya, seorang duda (ditinggal meninggal istri) menikahi karyawannya tanpa restu dan tanpa sepengetahuan ayah ibunya. Sedangkan adik perempuannya yang menikah muda harus rela membesarkan putri semata wayangnya seorang diri setelah memutuskan berpisah dengan suaminya.
Karena itulah, Winda tak ingin melahirkan seorang anak yang hidupnya kelak akan dipenuhi dengan penderitaan. Pilihan Winda untuk tidak melahirkan seorang anak adalah keputusan yang tepat. Istri sah Elang yang mencium perselingkuhan suaminya, datang memisahkan jalinan kasih antara Elang dan Winda setelah 6 tahun bersama sebagai sepasang suami istri.
Selama berpisah dengan Elang, Winda dihibur oleh kehadiran Meutya, mahasiswa pemagang yang akhirnya bekerja di tabloid Hawa. Hubungan keduanya bagai ibu dan anak. Banyak persamaan sifat dan hobi di antara keduanya. Meutya pula yang meyakinkan Winda untuk bisa bertahan hidup tanpa Elang.
Tentu saja saran itu berat, karena Winda mengetahui bahwa Elang selama ini tak hidup serumah dengan istri sah-nya, Elang tinggal sendiri di apartemen yang dihadiahkan Elang untuk Winda. Ada keinginan untuk menemani, hidup menua bersama. Namun, setelah dipikirkan baik-baik, Winda menerima saran Meutya. Ia menemui Elang untuk mengucapkan salam perpisahan.
Baik Elang, istri sah-nya (Laksmi), maupun Winda tak ada yang saling memiliki secara utuh. Ketiganya hidup terpisah, seorang diri. Menghabiskan hari tua dalam kesunyian yang memilukan hati.
#1
Ngopi
#2
Menggapai Elang
#3
Pujian Pertama Elang
#4
Dari Ujung Pena
#5
Surat dari Ibu
#6
Catatan Harian Wianda
#7
Hari Jadi
#8
Penghargaan Pertamaku
#9
Pernikahan Wanda
#10
Ada Apa dengan Hatiku?
#11
Ayah, Elang, dan Aku
#12
Tak Ingin Menjadi Asisten Redaktur
#13
Hukuman
#14
Surat Wanda
#15
Hadiah untuk Arumdalu
#16
HARDINO
#17
Sebuah Awal
#18
Tentang Cinta
#19
Selamat Menikah, Teman!
#20
Menikahlah denganku!
#21
I"m not single anymore
#22
Hidup yang Tersembunyi
#23
HAWA
#24
Awal Kehancuran
#25
MEUTYA
#26
Jangan Pernah Menjadi yang Kedua
#27
Ternyata Mbak Winda. . .
#28
Ketika Elang Pergi
#29
Hidupku Tanpa Elang
#30
Detektif Pribadi
#31
Menjadi Detektif
#32
Kerelaanku
#33
Kebersamaan (terakhir)
#34
Ngopi
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
6
Dibaca
1.4k
Rekomendasi dari sejarah
Novel
Merayakan Keragaman
Mizan Publika
Novel
Man's Search for Meaning
Noura Publishing
Novel
Sejarah Mistis Keluarga Sahabat Hingga Cinta
Muhammad Fisky Patriansyah
Novel
The Villainess is Acting Weird!
Cloudland
Novel
SUPAI
halbert caniago
Novel
Legenda Negeri Bharata
Putu Felisia
Novel
Gending Cinta Sandyakala
Lia Heliana
Novel
Ratu Zalekha
Zein Basry
Novel
ISYARAT YANG TERJAWAB
Rizal Azmi
Novel
Indonesia Terbakar
Eunike Mariyani
Novel
Perempuan Ekor Kuda
Sarasuta
Novel
Perjuangan Si Pemalas
Leni Nurkhofifah
Skrip Film
Aku, Stovia! (Sebuah Skenario Film)
Eka Arief Setyawan
Novel
Creator.Inc
Bentang Pustaka
Novel
Fantasteen Far Away
Mizan Publishing