Tenggara harus menerima hukuman dari ayahnya untuk menjadi seorang guru relawan selama empat bulan di sebuah desa terpencil di selatan Yogyakarta untuk menggantikan kakaknya yang mengalami kecelakaan. Awalnya Tenggara menolak hukuman itu, tapi karena kesalahan fatal yang diperbuatnya membuat kakaknya menjadi lumpuh.

Akhirnya dengan berat hati, Tenggara mau pergi ke desa terpencil itu. Di desa itulah Tenggara menemukan makna dari kehidupan dan rahasia yang berhubungan dengan perjalanan hidupnya.