Arsenata Kusuma, seorang siswa dan atlet renang, harus merasakan kesedihan dan kesepian selama enam bulan lamanya karena ibunya koma di rumah sakit. Oleh sebab itu, ia kerap izin bahkan bolos sekolah hanya untuk merawat ibunya. Alasan lain Sena sering bolos ialah, dia kerap menunjukkan hasil pelajarannya, juga prestasi di klubnya, hanya untuk membuat keberadaan ibunya tetap ada di kehidupannya sekarang.

Namun, suatu hari ia bertemu seorang gadis berkursi roda di taman rumah sakit. Gadis tanpa ekspresi itu memarahinya karena Sena tak mau meminta maaf kepada sepasang anak kembar, saat tak sengaja menginjak pesawat kertas mereka. Dari situlah, pertemuannya dengan gadis berkursi roda yang belakangan ia tahu namanya Aya, menjadi lebih intens. Sampai Sena tahu, dan sempat menduga, Aya menderita kepribadian ganda sebab di hari-hari selanjutnya, sikap Aya menjadi lebih periang.

Di sisi lain, Aya lantas mengetahui kalau lelaki bernama Aresnata Kusuma itu adalah tetangga sekaligus karib masa kecilnya, di tempat tinggalnya dahulu. Aya dan saudara kembarnya selalu bermain bersama Sena kecil di pekarangan rumah Sena yang besar. Tetapi, Sena sama sekali tak mengingat Aya dan saudara kembarnya, hal itu membuat Aya kesal sehingga ia memutuskan akan membuat ingatan Sena kembali. Gadis itu pikir rasa trauma yang ditimbulkan pada rumah lamanya, telah menyembunyikan kenangan bersama mereka.