"Jika semua ekspresi yang orang tunjukkan bisa menggambarkan bagaimana keadaan di dalam hatinya, pasti semua manusia di bumi ini bisa menjadi peramal yang handal."

Itu kutipan yang bisa gue simpulkan dari beberapa waktu bersama Rala. Perempuan yang selalu gue pikir gue tahu tentang dia padahal nyatanya enggak. Gue hanya tahu apa yang Rala tunjukkan bukan apa yang Rala rasakan.

Dengan hadirnya Rala dalam cerita gue, banyak definisi tak terduga yang akhirnya gue pahami. Rala, memaknai hidup bukan seperti cerita misteri yang mengharuskan untuk menebak, menerka, mencari tahu mengenai sebuah kejadian. Namun, dia selalu menekankan bahwa gue harus mencermati dengan teliti bagaimana proses kehidupan berevolusi, memaknai dengan hikmat tentang sebuah perasaan yang sebenarnya begitu tersembunyi dari raga yang ia tunjukkan.

Ya, seperti halnya Rala. Terima kasih untuk pengalaman dan memori berharga ini.