Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Prang!
"Silakan!"
Raina menatap serpihan kaca yang hancur terjun dari gedung 13. Jantungnya berdetak dua kali lebih kencang. Glek! Ternyata bunuh diri gak segampang kelihatannya, pikir gadis itu.
Tor meraih pergelangan tangan Raina, membawanya ke depan jendela yang sudah pecah kacanya. "Saran gue gratis, lo terjun terus the end, atau jadi pembantu di apartemen gue."
Raina memiliki gengsi tinggi, dia tidak mau menjadi pembantu Tor―walau itu lebih baik―ataupun melompat dari atas gedung. Membayangkannya saja sudah ngilu.
"Gu-gue―AH!"
Fix!
Raina bisa jantungan akibat perbuatan Tor, pria itu mendorong pundaknya untuk melihat ke bawah. Di sana, orang-orang mulai berkumpul dan ada sebagian yang melihat ke atas sini.
"Lo bisa dikira penjahat kalau giniin gue!"
"Gue gak peduli."
Ingin rasanya Raina menjadikan wajah Tor layaknya adonan, bisa diperbaiki lagi. Ya, setidaknya seperti itu.
"Gue―IYA! IYA! GUE JADI PEMBANTU LO. LEPASIN!" Raina menatap Tor dengan pandangan takut sekaligus kesal. Di saat Raina ingin membuat keputusan, Tor kembali mendorong tubuhnya untuk melihat ke bawah.
Tangan Tor menepuk tiga kali kepala Raina. "Good girl. Sekarang, beresin kamar gue, GE-PE-EL!"
"Silakan!"
Raina menatap serpihan kaca yang hancur terjun dari gedung 13. Jantungnya berdetak dua kali lebih kencang. Glek! Ternyata bunuh diri gak segampang kelihatannya, pikir gadis itu.
Tor meraih pergelangan tangan Raina, membawanya ke depan jendela yang sudah pecah kacanya. "Saran gue gratis, lo terjun terus the end, atau jadi pembantu di apartemen gue."
Raina memiliki gengsi tinggi, dia tidak mau menjadi pembantu Tor―walau itu lebih baik―ataupun melompat dari atas gedung. Membayangkannya saja sudah ngilu.
"Gu-gue―AH!"
Fix!
Raina bisa jantungan akibat perbuatan Tor, pria itu mendorong pundaknya untuk melihat ke bawah. Di sana, orang-orang mulai berkumpul dan ada sebagian yang melihat ke atas sini.
"Lo bisa dikira penjahat kalau giniin gue!"
"Gue gak peduli."
Ingin rasanya Raina menjadikan wajah Tor layaknya adonan, bisa diperbaiki lagi. Ya, setidaknya seperti itu.
"Gue―IYA! IYA! GUE JADI PEMBANTU LO. LEPASIN!" Raina menatap Tor dengan pandangan takut sekaligus kesal. Di saat Raina ingin membuat keputusan, Tor kembali mendorong tubuhnya untuk melihat ke bawah.
Tangan Tor menepuk tiga kali kepala Raina. "Good girl. Sekarang, beresin kamar gue, GE-PE-EL!"
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
2
Dibaca
256
Rekomendasi dari romantis
Novel
Lara Miya
Falcon Publishing
Novel
Lesap
Falcon Publishing
Novel
Replace
Falcon Publishing
Novel
Reverse
Falcon Publishing
Novel
Yusuf Zulaikha
Falcon Publishing
Novel
Menemani Setiap Detik Rasa Sepi
Falcon Publishing
Novel
Mantan
Bentang Pustaka
Novel
Just be Mine
Bentang Pustaka
Novel
Milan
Bentang Pustaka
Novel
Melted
Bentang Pustaka
Novel
Lavina
Bentang Pustaka
Novel
Never be Us
Bentang Pustaka
Novel
Erlan
Bentang Pustaka
Novel
MEMBUNUH CUPID
Falcon Publishing
Novel
To You
Noura Publishing