Nelisya seorang wanita berusia 25 tahun berkepribadian judes dan lugas memilih meniti karirnya sebelum menikah. Ia bekerja sebagai asisten pribadi seorang direktur perusahaan ternama yang bernama Erland. Bekerja bersama Pak Erland membuat kesabaran Nelisya yang setipis tisu itu terlatih setiap harinya. Bagi Nelisya, ia harus sukses walaupun rintangan seakan-akan bersenggantung di kedua kaknya sekalipun. Hal yang harus ia lakukan adalah maju! Maju! Maju! Tak peduli dengan omongan orang yang mengatainya gila kerja atau bakal bujang tua. Hidupnya adalah miliknya, bukan orang lain. Jika ia melarat yang merasakan kemelaratan itu juga hanya dirinya. Oleh sebab itu, Nelisya bertekad untuk memiliki kehidupan lebih baik dengan membuka buktik impiannya dari hasil kerja kerasnya selama ini bekerja bersama Pak Erland.

Apakah Nelisya berhasil mencapai keinginannya untuk menjadi wanita yang sukses dengan rancangan rencananya sendiri atau malah ada skenario baru yang diberikan Tuhan padanya?