Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Karena beberapa orang tidak datang untuk menyelamatkanmu. Mereka datang untuk duduk di sebelahmu—dan diam-diam ikut jatuh juga. Fall Down Art, adalah seni tentang jatuh dan bagaimana caranya untuk bangkit kembali.
Isabelle Schubert percaya bahwa satu-satunya tempat yang tak pernah menghakiminya adalah tuts piano. Nada-nada itu selalu mendengarkan, bahkan ketika dunia memilih menertawakannya. Kini, sebagai murid beasiswa di Ambach"s Academie—di kota seni Elensweld, Amsterdam yang sunyi dan sedikit eksentrik—Isabelle mencoba hidup pelan-pelan, bersama trauma lama yang masih belum bisa ia beri nama.
Lalu datanglah Rui. Mahasiswa seni rupa kebanggaan institut, kamera yang menempel seperti organ tubuh, dan cara bicara yang dingin seperti jendela di musim dingin. Mereka bertemu di pesawat dalam pertemuan yang terasa tak penting. . . sampai kecelakaan kecil membuat Rui kehilangan sebagian ingatan dan mengaku-ngaku sebagai malaikat pelindung Isabelle.
Aneh? Tentu.
Merepotkan? Sangat.
Tapi juga—anehnya—membuat Isabelle merasa dilihat. Untuk pertama kalinya.
Sejak hari itu, Rui menempel seperti bayangan. Ia tak tahu caranya menjadi pelindung, tapi ia tahu cara membagikan jaket saat hujan, memetik daun dari rambut seseorang, dan duduk diam mendengarkan piano yang tak sepenuhnya ia pahami. Dan tanpa mereka sadari, di tengah keanehan yang lucu, tumbuhlah sesuatu yang hangat. Lembut. Mengganggu. Tapi tak bisa diabaikan.
Tentu saja hidup tak pernah tenang. Ada tekanan akademik, suara publik, luka masa lalu, dan harapan yang terlalu tinggi. Tapi bersama Arthur—violinist jenius yang datang seperti gema dan pergi seperti siluet—Isabelle mulai menciptakan karya musical pertamanya: Fall Down Art. Lagu untuk mereka yang gagal, yang jatuh, yang masih belajar berdamai dengan dunia.
Dan di panggung terakhir—tanpa sorotan, tanpa tepuk tangan—Isabelle dan Rui belajar satu hal:
Mereka tak butuh dunia untuk melihat mereka.
Mereka hanya butuh satu sama lain, dan keberanian untuk terus jatuh. . . dan tetap tinggal.
Isabelle Schubert percaya bahwa satu-satunya tempat yang tak pernah menghakiminya adalah tuts piano. Nada-nada itu selalu mendengarkan, bahkan ketika dunia memilih menertawakannya. Kini, sebagai murid beasiswa di Ambach"s Academie—di kota seni Elensweld, Amsterdam yang sunyi dan sedikit eksentrik—Isabelle mencoba hidup pelan-pelan, bersama trauma lama yang masih belum bisa ia beri nama.
Lalu datanglah Rui. Mahasiswa seni rupa kebanggaan institut, kamera yang menempel seperti organ tubuh, dan cara bicara yang dingin seperti jendela di musim dingin. Mereka bertemu di pesawat dalam pertemuan yang terasa tak penting. . . sampai kecelakaan kecil membuat Rui kehilangan sebagian ingatan dan mengaku-ngaku sebagai malaikat pelindung Isabelle.
Aneh? Tentu.
Merepotkan? Sangat.
Tapi juga—anehnya—membuat Isabelle merasa dilihat. Untuk pertama kalinya.
Sejak hari itu, Rui menempel seperti bayangan. Ia tak tahu caranya menjadi pelindung, tapi ia tahu cara membagikan jaket saat hujan, memetik daun dari rambut seseorang, dan duduk diam mendengarkan piano yang tak sepenuhnya ia pahami. Dan tanpa mereka sadari, di tengah keanehan yang lucu, tumbuhlah sesuatu yang hangat. Lembut. Mengganggu. Tapi tak bisa diabaikan.
Tentu saja hidup tak pernah tenang. Ada tekanan akademik, suara publik, luka masa lalu, dan harapan yang terlalu tinggi. Tapi bersama Arthur—violinist jenius yang datang seperti gema dan pergi seperti siluet—Isabelle mulai menciptakan karya musical pertamanya: Fall Down Art. Lagu untuk mereka yang gagal, yang jatuh, yang masih belajar berdamai dengan dunia.
Dan di panggung terakhir—tanpa sorotan, tanpa tepuk tangan—Isabelle dan Rui belajar satu hal:
Mereka tak butuh dunia untuk melihat mereka.
Mereka hanya butuh satu sama lain, dan keberanian untuk terus jatuh. . . dan tetap tinggal.
#1
Prelude
#2
Partiture One - Rachmaninoff
#3
Partiture Two - Rachmaninoff
#4
Partiture Three - Rachmaninoff
#5
Partiture Four : Schubert
#6
Partiture Five - Schubert
#7
Partiture Six - Schubert
#8
Partiture Seven - Rachmaninoff
#9
Partiture Eight - Schubert
#10
Partiture Nine - Schubert
#11
Partiture Ten
#12
Partiture Eleven
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
20
Dibaca
971
Tentang Penulis
Elaris Septembre
Perempuan yang punya terlalu banyak hobi, salah satunya menulis.
Sebagai salah satu media penyaluran lelahnya dari hiruk pikuk dunia non fiksi
Sebagai salah satu media penyaluran lelahnya dari hiruk pikuk dunia non fiksi
160
Pengikut
2
Karya
Rekomendasi dari romantis
Novel
Lo, Tunangan Gue!
Bentang Pustaka
Novel
Setelah Kamu Pergi
Bentang Pustaka
Novel
Recalling The Memory
Bentang Pustaka
Novel
Strawberry Cheesecake
Bentang Pustaka
Novel
Shea
Bentang Pustaka
Novel
My Ice Girl
Bentang Pustaka
Novel
To You
Noura Publishing
Novel
Hujan Merah Jambu
Mizan Publishing
Novel
Roxelana
Noura Publishing
Novel
Posesif
Noura Publishing
Novel
Daddysitter?
V Missv
Novel
Intro Captain
Primasari Lovexz
Novel
Winterhearted
aya widjaja
Novel
Riuh untuk Senyap
Annisya Fitri
Novel
Masih Milik Kita
Ella Wang
Rekomendasi