Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Novel ini masih diperiksa oleh kurator
Blurb
"Biarkan mereka mengatakan apa pun tentangku, aku akan tetap dengan prinsipku, Cempaka." Elang mengambil cangkir berisi teh hangat dari meja, lalu menyeruputnya. Usai beberapa seruputan, ia meletakkan kembali di atas meja yang di tengahnya tedapat lampu teplok. "Aku lebih suka sendiri dalam menggapai tujuanku. Dengan sendiri aku akan lebih fokus mengejarnya. Selain itu aku akan menjadi lebih mandiri, tanpa bergantung dengan mereka."
"Mas, kamu sedang berjuang untuk menunaikan kewajibanmu sebagai seorang suami. Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi denganmu di sana. Aku hanya bisa berdoa, semoga Gusti Allah selalu melindungimu." Air mata Cempaka menetes di atas sajadah. "Aku akan selalu mengingat dan mendoakanmu, Mas. Walaupun jarak kita jauh. Aku berharap, kamu juga selalu mengingatku, andai kita sudah beda alam. Awww." Cempaka meringis menahan rasa sakit.
"Maafkan aku, Cempaka! Uang yang kukumpulkan untuk lahiran anak kita sudah tidak terselamatkan. Seharusnya Juni aku pulang dengan membawa uang, tetapi kini Mei menghancurkan mimpiku." Elang menampakkan tatapan kosong dengan bersadar di emperan ruko. "Maturnuwun, Gusti. Aku masih diberi nyawa. Cempaka, jaga baik-baik anak kita ya! Aku gak bisa menepati janjiku padamu. Jika, nanti aku bisa pulang dan hanya membawa nyawa. Tolong mengertilah keadaan yang kualami!"
"Mas, kamu sedang berjuang untuk menunaikan kewajibanmu sebagai seorang suami. Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi denganmu di sana. Aku hanya bisa berdoa, semoga Gusti Allah selalu melindungimu." Air mata Cempaka menetes di atas sajadah. "Aku akan selalu mengingat dan mendoakanmu, Mas. Walaupun jarak kita jauh. Aku berharap, kamu juga selalu mengingatku, andai kita sudah beda alam. Awww." Cempaka meringis menahan rasa sakit.
"Maafkan aku, Cempaka! Uang yang kukumpulkan untuk lahiran anak kita sudah tidak terselamatkan. Seharusnya Juni aku pulang dengan membawa uang, tetapi kini Mei menghancurkan mimpiku." Elang menampakkan tatapan kosong dengan bersadar di emperan ruko. "Maturnuwun, Gusti. Aku masih diberi nyawa. Cempaka, jaga baik-baik anak kita ya! Aku gak bisa menepati janjiku padamu. Jika, nanti aku bisa pulang dan hanya membawa nyawa. Tolong mengertilah keadaan yang kualami!"
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
0
Dibaca
0
Tentang Penulis
Janeeta Mz
Rahasia dari-Nya tersimpan rapat karena Tuhan akan menerbitkan surprise untukmu di masa mendatang.
ig: @coretanjm
email: janeetamz@gmail.com
299
Pengikut
4
Karya
Rekomendasi dari romantis
Novel
Mantan
Bentang Pustaka
Novel
The One
Bentang Pustaka
Novel
Defeated by Love
Bentang Pustaka
Novel
Dear Heart, Why Him?
Bentang Pustaka
Novel
Recalling The Memory
Bentang Pustaka
Novel
If Only
Bentang Pustaka
Novel
Rival
Bentang Pustaka
Novel
Because Its You
Bentang Pustaka
Novel
Modus
Bentang Pustaka
Novel
Highschool Love Story
Bentang Pustaka
Novel
Mimpi
Bentang Pustaka
Novel
Pelik
Bentang Pustaka
Novel
My Ice Boy
Bentang Pustaka
Novel
Drama
Bentang Pustaka
Novel
Senior
Mizan Publishing