Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Gelegar petir bersautan menyambut datangnya gerimis dari kelopak mata. Malam ini begitu dingin, namun entah kenapa pipiku terasa kian hangat. Bukankah air hujan yang turun pada malam hari itu seharusnya beku? Kenapa sekarang bak bara api.
Seharusnya aku pulang ke tempat dimana letih bersandar, melepas duka dan mengubur semua yang pernah ada di antara kita. Seharusnya aku pulang saat mereka bilang kamu tidak ada.
Namun aku memilih ke tempatmu. Untuk apa? Aku tidak tahu Armand. mungkin untuk memastikan bahwa kita memang tidak ditakdirkan untuk bersama. Mungkin untuk memastikan bahwa kau benar-benar telah memilihnya. Mungkinkah aku masih mengharapkanmu? Aku tidak tahu, sungguh aku tidak tahu.
Kau tahu, aku menungguimu bersama tarian hujan yang kian menderas, membersamai kepedihan yang teramat dalam. Kau dan dia, dalam desahan selimut malam. Seharusnya aku pulang, tapi kubiarkan gigil terus membungkus tubuh yang telah kehilangan separuh jiwa. Dan separuhnya lagi telah koma. Armand, aku lelah, lelah dengan hubungan kita. Armand, aku sangat mengantuk aku ingin tidur dan berharap semua ini hanya mimpi. Tanah yang kupijak basah, mobilmu basah, rumah itu basah, pipi dan tubuhku ikutan basah. Apa ini karena hujan ataukah air mataku yang tak jua reda. Aku tak tahu, Armand.
Seharusnya aku pulang ke tempat dimana letih bersandar, melepas duka dan mengubur semua yang pernah ada di antara kita. Seharusnya aku pulang saat mereka bilang kamu tidak ada.
Namun aku memilih ke tempatmu. Untuk apa? Aku tidak tahu Armand. mungkin untuk memastikan bahwa kita memang tidak ditakdirkan untuk bersama. Mungkin untuk memastikan bahwa kau benar-benar telah memilihnya. Mungkinkah aku masih mengharapkanmu? Aku tidak tahu, sungguh aku tidak tahu.
Kau tahu, aku menungguimu bersama tarian hujan yang kian menderas, membersamai kepedihan yang teramat dalam. Kau dan dia, dalam desahan selimut malam. Seharusnya aku pulang, tapi kubiarkan gigil terus membungkus tubuh yang telah kehilangan separuh jiwa. Dan separuhnya lagi telah koma. Armand, aku lelah, lelah dengan hubungan kita. Armand, aku sangat mengantuk aku ingin tidur dan berharap semua ini hanya mimpi. Tanah yang kupijak basah, mobilmu basah, rumah itu basah, pipi dan tubuhku ikutan basah. Apa ini karena hujan ataukah air mataku yang tak jua reda. Aku tak tahu, Armand.
#1
Kembang Perawan
#2
Strategi Tanpa Ampun
#3
Babak Kedua
#4
Tante Ria
#5
Ibu Rusma
#6
Zahara Ibrahim
#7
Yuni vs Kak Aligator
#8
Sapu Tangan Biru
#9
Bersepeda ke Bulan
#10
Kasih Tak Sampai
#11
Selebaran
#12
Dalam Pelukan Ibu Kota
#13
Gelandangan
#14
Indekos Under Cover
#15
Malam 17 Agustus
#16
Topi Miring Jahanam
#17
Sebungkus Nasi Padang
#18
Jeruji Besi
#19
Laki-Laki Berpedang
#20
Pingitan
#21
Abortus
#22
Maya
#23
Pilihan
#24
Teman Wartawan
#25
Luka
#26
Senja
#27
Lepas
#28
Rumah Kosong
#29
Berakhir
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
0
Dibaca
1.6k
Rekomendasi dari drama
Novel
Tough Woman
Anggi faizta
Novel
Reverse
Rebecca Jemima Pasaribu
Komik
Seperti yang Aku Mau
Cikie
Novel
EPILOG: Abhakalan
Manusia Purba
Novel
8154's Letter Behind You
Niswahikmah
Novel
Dare to Love
Anik Ives
Komik
Hot Daddy VS Cute Baby
deetata
Novel
Married Young
Nurhikmah
Novel
none
Devi Sri Mulyani
Novel
Matahari dan Langit: segala di antaranya
Erzsi
Novel
SEGITIGA
Youvita Ruby
Novel
none
Devi Sri Mulyani
Novel
Kamu Tidak Sendirian
Amar Ma'ruf
Novel
Ketos vs Waketos
Citra Wardani
Novel
Ruas Rusuk
angsakeling