Apa jadinya jika keinginan Syifa sejak lama untuk kuliah jurusan sastra, pupus begitu saja. Lantaran orang tuanya lebih mendukung Syifa mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam. Orang tuanya ingin Syifa menjadi guru Agama, sedangkan Syifa ingin menjadi seorang penulis. Akhirnya dengan berat hati Syifa menuruti keinginan orang tuanya karena sudah menjadi wasiat almarhum ayahnya.

Keterpaksaan untuk mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam berubah menjadi sebuah kesyukuran. Banyak hikmah yang Syifa peroleh. Syifa sadar bahwa banyak jalan untuk menjadi seorang penulis. Salah satunya masih bisa masuk UKM kepenulisan.

Semenjak berkecimpung di Unit Kegitan Mahasiswa (UKM) kepenulisan, Syifa sering bertemu dengan Hasan. Hasan adalah ketua UKM kepenulisan yang Syifa ikuti, sekaligus kakak seniornya satu jurusan. Mereka berdua diam-diam saling suka. Namun disaat seperti ini, menyimpan perasaan masing-masing dan tidak saling mengungkapkan perasaan adalah pilihan yang tepat. Mulai dari sini konflik dimulai.