Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Pernahkah Anda merasa dunia bergerak terlalu cepat, tapi hari Anda justru makin lambat? Atau melihat seseorang di desa tertawa lepas di tengah keterbatasan, sementara orang di kota gelisah meski punya segalanya?
Inilah yang saya rasakan saat memperhatikan perbedaan mencolok antara pola pikir masyarakat desa dan kota. Bukan soal siapa yang lebih maju atau tertinggal, tapi tentang cara menjalani hidup - cara melihat waktu, nilai kebersamaan, bahkan bagaimana memaknai "cukup".
Buku ini lahir dari keingintahuan dan kekaguman saya pada kebijaksanaan lokal yang selama ini justru dilupakan oleh dunia yang katanya serba modern dan maju. Kita seringkali mengukur kemajuan lewat angka dan teknologi, namun lupa bahwa keseimbangan, ketenangan batin, dan relasi manusia tak bisa dibeli dengan gaji tinggi atau gelar akademik.
Di desa, saya melihat gotong royong bukan sekadar aktivitas, tapi filosofi hidup. Saya menyaksikan bagaiman rasa syukur lebih penting daripada ambisi. Di kota, saya belajar tentang efisiensi dan kerja keras, tapi kadang juga kehilangan arah, karena hidup serasa hanya mengejar tanpa pernah berhenti bertanya: "Untuk apa semua ini?"
Melalui ebook ini, saya ingin mengajak Anda untuk melihat ulang - bukan untuk menghakimi, tapi untuk memahami. Bahwa mungkin, di balik kesederhanaan desa, tersimpan cara berpikir yang bisa menjadi pelita bagi dunia yang terlalu sibuk ini.
Inilah yang saya rasakan saat memperhatikan perbedaan mencolok antara pola pikir masyarakat desa dan kota. Bukan soal siapa yang lebih maju atau tertinggal, tapi tentang cara menjalani hidup - cara melihat waktu, nilai kebersamaan, bahkan bagaimana memaknai "cukup".
Buku ini lahir dari keingintahuan dan kekaguman saya pada kebijaksanaan lokal yang selama ini justru dilupakan oleh dunia yang katanya serba modern dan maju. Kita seringkali mengukur kemajuan lewat angka dan teknologi, namun lupa bahwa keseimbangan, ketenangan batin, dan relasi manusia tak bisa dibeli dengan gaji tinggi atau gelar akademik.
Di desa, saya melihat gotong royong bukan sekadar aktivitas, tapi filosofi hidup. Saya menyaksikan bagaiman rasa syukur lebih penting daripada ambisi. Di kota, saya belajar tentang efisiensi dan kerja keras, tapi kadang juga kehilangan arah, karena hidup serasa hanya mengejar tanpa pernah berhenti bertanya: "Untuk apa semua ini?"
Melalui ebook ini, saya ingin mengajak Anda untuk melihat ulang - bukan untuk menghakimi, tapi untuk memahami. Bahwa mungkin, di balik kesederhanaan desa, tersimpan cara berpikir yang bisa menjadi pelita bagi dunia yang terlalu sibuk ini.
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
1
Dibaca
107
Rekomendasi dari petualangan
Novel
Cannery Row
Bentang Pustaka
Novel
Queennora
Mizan Publishing
Novel
DARAH MUDA
Vijaykurniawan
Novel
Batin
Uzumaki Eribong
Novel
EXI(S)T
Youniverse
Novel
04.12
Bella Fazrine Darmawan
Novel
Fight For My Dreams
Victori Maria
Novel
chasing a thief
Harisa Maksalini
Novel
Perjuangan tanpa batas 🌿
Sukrianti
Novel
Willem's Journey
TsutomuDazai
Novel
Merajut Aksara
Angkasa Putra
Novel
BLASH
Hulapao
Novel
Rasa Haus Balas Dendam Yang Gila Ini Harus Dipadamkan
Aldi Rijansah
Novel
Cold Breath
Yunita Widia
Novel
Ahsya
Muhammad Haris Anwari