Liliana Sasmita hanya ingin membahagiakan orang tuanya dengan menjadi guru demi meneruskan cita-cita ibunya dan merantau ke Jakarta demi mewujudkan ambisi sang Bapak. Awalnya dia berpikir bahwa hal itu akan sangat mudah. Konon, ibu kota selalu menawarkan banyak kesempatan dan harapan. Setidaknya, lebih banyak daripada kampung halaman yang dia tinggalkan.

Ternyata, apa yang terjadi sungguh berbeda dengan pemikirannya selama ini. Kehidupan ibu kota jauh lebih kompleks dari segala mata kuliah yang selama ini dia dapatkan. Lilian tidak mendapatkan pekerjaan yang diharapkannya. Malah, kompleksnya kehidupan keuangan dan percintaan, cenderung mengancam gadis itu untuk pulang ke kampung halaman dan mengecewakan orang tuanya.

Lilian merasa tidak sanggup mewujudkan niat baiknya. Sepertinya, Jakarta benar-benar tidak mengharap kehadirannya. Atau, adakah alternatif lain yang bisa ditawarkan ibu kota untuk gadis perantau yang hampir putus asa seperti dia?