Masukan nama pengguna
Namaku Leon aku tinggal di daerah pinggir kota,hobbyku bermain game,sepak bola juga menulis. Aku juga bekerja di salah satu platfrom sebagai penulis dan konten creator. Ya walaupun itu juga belum menghasilkan seperti konten creator lain. Kebetulan orang tuaku tersisa hanya ibu,sehingga mau tidak mau aku menjadi tulang punggung satu-satunya karena saudaraku sudah berkeluarga. Aku pada awalnya tidak percaya apa itu cinta,setia dan semacamnya,kenapa? karna sering kali menjalani hubungan selesai ditengah jalan karna hal - hal yang besangkut paut dengan hobiku atau tidak jarang juga dikhianti alias diselingkuhi.
Aku akhirnya menemukan seseorang bernama Karina, yang saya temui melalui media sosial. Dia bekerja sebagai barista dan ia bertanya padaku tentang sahabatku yang bernama Vitan. Aku memiliki hobi yang hampir sama Karina,sehingga percakapan menjadi lebih menarik dan menyenangkan.
Dari situ aku mulai memiliki perasaaan padanya dan aku juga mulai mendekati dirinya tetapi itu tidak mudah apalagi jarak yang jauh juga menjadi kendala untuk menemuinya. Akan tetapi aku tidak menyerah,suatu saat aku hampir menemuinya tetapi sayang saat itu aku apes aku ketinggal kereta yang akhirnya mau tidak mau aku menggunakan bis yang pada akhirnya gagal karna Karina tidak bisa menemuiku karena ada pekerjaan mendadak.
Pada suatu saat aku mengutarakan perasaanku terhadap dia,akan tetapi respon dia abu-abu.Ia mengatakan untuk menjalani dulu ditambah sebelum kenal denganku dia ada yang dekat dengan seseorang. Tapi aku tidak menyerah begitu aja,aku terus berusaha dan menunggunya sampai aku mendapat hatinya.
Setelah menunggu hampir setahun lebih dengan berbagai rintangan akhirnya aku pun mendapatkan dirinya. Awalnya kukira ini mimpi atau bohong semata,sampai kebetulan ada Vitan didekatku dan aku bertanya apakah ini nyata atau tidak. Dan akupun tidak tahu mengekspersikan diri sakin bahagianya diriku setelah aku mendapatkan dirinya.
Sejak saat itu hari - hariku menjadi penuh dengan kebahagian. Kerjaanku pun bisa dikerjakan dengan penuh semangat beda dengan sebelumnya,bahkan bisa lebih cepat. Sekarang dipikiranku hanya bagaimana membahagiakan ibuku dan dirinya. Akhir semua kerjaan aku terima semua mulai dari menjadi disuruh-suruh sampai mengerjakan pekerjaan orang kukerjakan. Karena jarak aku dengannya aku juga berusaha mencari sedikit uang untuk ongkos dia.
Aku menghabiskan hari demi hari sebagai pendamping Karina,setiap kali aku berbicara dengannya layaknya pasangan pada umumnya,bahkan mungkin lebih intim dari yang lain. Dia menyemangati saya dan berpartisipasi dalam pekerjaanku,yang membuat aku lebih antusias,terutama saat pikiranku buntu dalam pekerjaanku.
Ditengah perjalanan hubunganku hal yang tidakku inginkan tiba - tiba terjadi,beberapa hari sebelumnya ternyata dia bermain dengan orang lain dengan terpaksa karena dia juga sangat membutuhkan uang untuk kebutuhannya. Dimana aku juga membantunya walaupun sedikit karena kondisi keuanganku yang belum stabil.Awalnya diriku masih sabar dan mencoba untuk menahan rasa sakit yang kurasa dimana aku setia kepada dirinya tidak melirik ke siapapun.
Tetapi sia - sia ketika dia melakukan dan dia mengatakan bahwa positif hamil. Disitu aku hancur dan merasa tidak berguna lagi,aku juga bercerita melalui sosial media dengan Vitan dan dia juga kaget tau hal itu. Aku pun bingung dan kehilangan arah,aku tidak tau harus melakukan apa saat itu. Padahal saat itu aku baru mendapatkan kontrak dan memberitahunya tetapi hancur seketika.
Ada secercah harapan ketika iya mengatakan bahwa dia bersedia menggugurkannya jika diriku mau lebih berusaha dan lebih maksimal lagi usaha untuknya. akupun berfikir apakah aku bertahan atau tidak,saat itu juga aku merasa ada yang janggal dari ceritanya. Karena aku juga masih mencintai dirinya akhirnya aku mememilih untuk bertahan dan berjuang lebih keras lagi.
Singkatnya kerena aku merasa janggal dengan hal itu,aku pun mencari tau kebenarnya. Aku pun mengikuti alurnya,aku juga meminta bantuan kepada Vitan untuk mencari tau kebenarannya.dua hari kemudian,akupun mengetahui bahwa sebenarnya itu tidak benar. Dia melakukan itu untuk memastikan bahwa aku benar serius dengannya. Akupun lega setelah mengetahui hal itu. Dari situ akupun tersadar bahwa aku harus berusaha dan memberikan effort lebih baik lagi tetapi tidak menyakiti diri sendiri atau tidak memaksakan diri.
Setelah masalah itu dan sudah mengetahui kebenarannya,aku pun bekerja lebih giat untuk menujukan effortku terhadap ibuku dan dia. Aku berusaha semaksimalku tetapi tidak sampai melakukan hal buruk. Suatu saat diri mendapat perpanjangan kontrak lagi dan mendapat dua jabatan sebagai creator dan promotor.akupun senang dengan hal itu dan segera memberitahu ibuku dan Karina.
Mereka juga senang mendengar kabar itu dan mendukung diriku sepenuhnya. Akupun bekerja lebih giat dan akhirnya akupun berhasil untuk memberi ongkos pulang Karina dan merencanakan untuk ketemu saat dia pulang. Aku merasa nervous ketika merencanakan pertemuan diriku dengan dia,karena sudah lama aku tidak bertemu dengan wanita yang berstasus pasangan denganku.
Singkatnya aku akhirnya bertemu dengannya di stasiun bandara dan dia langsung memeluku dan aku juga memeluknya. Dia bilang bahwa dia senang dengan effortku. Aku juga senang mendengar hal itu dari dirinya. Akupun mengantarkan dia ke apartemennya,diperjalanan dia bertanya terhadapku tentang bagaimana aku bisa menyukainya. Akupun menjawab aku tidak bisa menjelaskannya karena ketulusan itu tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata apalagi kata-kata biasa dipakai oleh pria pada umumnya.
Diapun tersenyum dan berkata dia bahagia selama menjadi pasanganku. Aku juga senang karena dia bahagia yang berarti effortku berhasil dan tidak sia-sia.Baik dari awal pendekatanku dimana aku menunggu hampir satu tahun lamanya sampai sekarang dia menjadi pasanganku. Dan sampailah aku dan Karina di apartemen dia.
Lalu aku mengantarkan sampai kamarnya sambil aku istirahat sebentar di apartemennya. Dia juga terlihat lelah setelah perjalanan jauh,sesampainya dikamarnya dia pun langsung masuk dan mengabil pakaian untuk istirahat dan tidak lupa peralatan mandi. Aku duduk di kursi sambil main HP sambil menunggu dia selesai berberes mandi dan ganti pakaian.
Selesai dia mandi dan ganti pakaian kami mengobrol sedikit sebelum aku pulang. Saat aku mau pulang dia sempat menahanku pulang karena masih rindu,akan tetapi karena aku ada pekerjaan juga dia pun paham dan membolehkan aku pulang. Sesampainya diriku dirumah dia mengechatku dan bilang masih rindu padahal belum ada beberapa jam aku bertemu dengannya.
Diriku menjadi salah tingkah dengan itu,akhirnya aku bilang padanya untuk sabar dan tunggu aku menyelesaikan pekerjaanku. Dia pun paham dan dia menunggu sampai aku selesai bekerja.setalah itu aku bekerja yang ternyata selesai lebih lama dari yang kukira.aku awalnya berfikir bahwa Karina sudah tidur tetapi hatiku penasaran apakah dia sudah tidur atau belum.akhirnya setelah pekerjaanku beres aku langsung memanggilnya melalui chat,akan tetapi tidak dibalas sampai setengah jam. Karena tidak dibalas akupun video call dia.
Awalnya tidak diangkat video callku,lalu percobaan kedua dia pun mengakat video callku.Tenyata dia ketiduran menungguku selesai bekerja. Akupun meminta maaf dan menggantinya dengan sleepcall dengannya sampai baterai handphoneku lowbat,tapi itu hal yang menyenangkan ditambah aku sudah lama tidak merasakan sleepcall sama pasangan.
Hari-hari aku lewati bersamanya dengan bahagia tanpa ada gangguan dari siapapun. Aku sudah berhubungan dengannya sudah ada hampir dua tahun dan aku berniat untuk melamar juga menikahinya. Aku ada rasa nervous,cemas dan semacamnya bersatu dipikiranku. Aku takut dia menolak lamaranku. Akhirnya aku meminta bantuan Vitan untuk membantuku melamar Karina.Dia memberiku saran untuk melamar karina saat ulang tahunnya yang kebetulan sebentar lagi dan memberi hadiah selain cicin lamaranya.
Akhirnya aku menuruti Vitan dan langsung mencari selain cincin. Aku mencari dan berfikir kira-kira apa yang hadiah yang pantas untuk melamarnya selain cincin. Setelah mencari dan berfikir dengan matang akupun mendapat ide,yaitu memberi boneka beruang yang bertulis "marry me"atau "will you marry me". Aku langsung memesan boneka itu dan menyiapkan untuk ulang tahun juga lamaran untuk Karina.
Tibalah hari ulang tahun Karina. Akupun menyiapkan semua mulai dari kue dan lainnya dibantu Vitan,singkatnya setelah dia pulang kerja aku memberi dia surprize dan memberi kue ulang tahun. Setelah meniup lilin potong kue,dengan rasa masih nervous akupun langsung lamar dia. Awalnya aku gugup dan takut dia menolaku,aku juga melihat dia seperti kaget dan tidak menyangka aku akan melamar dirinya. Pada akhirnya dia menerima lamaranku dan langsung memelukku sambil menangis terharu karena tidak menyangka aku melamarnya. Setelah itu kami menikah dan memiliki anak juga bahagia,
FIN