Selama ini Safira selalu menemukan sosok akhi-akhi yang kaku dalam pergaulannya dengan perempuan. Tapi sosok yang ditemuinya kini berbeda. Sosok itu mudah diajak berdiskusi dan tidak enggan berlama-lama melakukannya, tentu saja dengan batasan-batasan yang selama ini ia jaga. Diam-diam dan tanpa disadari, ia jatuh hati pada sosok itu. Tetapi, ia jelas tidak akan memilih jalan untuk berpacaran. Pun pasti sama halnya dengan sosok itu. Ditambah lagi, ia tidak yakin apakah perasaan sosok itu dengannya sama atau tidak. Belum masalah lain yang berkaitan dengan prinsip.
Bagaimana kisah Safira selanjutnya? Jalan apa yang dipilih Safira untuk mengatasi perasaannya? Yuk baca novelnya!